30.5 C
Mataram
Jumat, 3 Mei 2024
BerandaPendidikanRefleksi Uji Coba IKM di Lombok Tengah, Guru Masih Butuh Pendampingan dan...

Refleksi Uji Coba IKM di Lombok Tengah, Guru Masih Butuh Pendampingan dan Pelatihan

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Tengah (Loteng) menggelar refleksi uji coba implementasi kurikulum merdeka (IKM) numerasi, Kamis (24/8/2023) di Kantor Baperinda Loteng.

Refleksi uji coba IKM numerasi ini dilakukan bersama pengawas SD/MI di Lombok Tengah yang didukung oleh Inovasi untuk Anak Indonesia (INOVASI) serta FKIP Universitas Mataram (UNRAM).

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh tim Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Dr. Wariadi. Saat itu, Wariadi menyampaikan bahwa keterlibatannya dalam refleksi ujicoba IKM-numerasi tersebut untuk melihat bagaimana perkembangan IKM di Lombok Tengah. Adapun Kemenag sendiri, lanjutnya, sudah meluncurkan IKM berbasis komunitas (IKM-BK) yang mana semangatnya sama dengan Kurikulum Merdeka yang fokus pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. IKM-BK ini sudah berjalan di sejumlah madrasah yang ada di NTB.

“Saat ini kami sedang konsen pada IKM-BK dan melatih komunitas. Dan INOVASI juga mendukung ketika praktek baik ini dilakukan sehingga kami datang ke NTB untuk melihat hasilnya. Kamilah yang justru ingin belajar di NTB terkait dengan praktek IKM ini,” katanya.

- Advertisement -

Dia melanjutkan, belum lama ini tim Pusdiklat Kemenag pusat juga pernah datang ke NTB dan melihat langsung bagaimana IKM-BK di sejumlah komunitas. Dari kunjungan tersebut, ada beberapa rekomendasi yang dikeluarkan, di antaranya adalah Pusdiklat akan melakukan berbagai pelatihan pecahan dari IKM selain dari IKM-BK yang sudah bergulir.

“Jadi biarkan IKM-BK itu jadi paket IKM yang utuh. Tapi kami juga akan melakukan pelatihan pecahannya yang belum dipahami seperti pembelajaran berdiferensiasi dan asesmen awal. Karena itu yang kami lihat saat kunjungan. Sehingga mana yang belum dipahami itu yang akan kami latih,” ujarnya.

Pusdiklat Kemenag juga akan melakukan pengembangan pelatihan. Namun butuh masukan dari berbagai pemangku kepentingan di NTB, khususnya pelaku IKM-BK. Sehingga pelatihan dan pengembangan yang akan diterapkan itu berbasis pengalaman yang sudah dipraktekkan di lapangan. “Semoga ini lancar sehingga IKM-BK ini benar-benar akan berhasil,” ujarnya.

Sementara itu, Projects Manager Program Semua Anak Cerdas (SAC) dengan Kurikulum Merdeka, Lalu Hamdian Affandi mengatakan, refleksi ujicoba IKM tersebut dilakukan untuk mengeksplorasi praktek baik yang sudah dilakukan terkait dengan IKM, tantangan dan juga harapan atau rekomendasi dari pengawas, guru dan kepala sekolah kepada pemerintah daerah.

“Dan dari refleksi ini kita simpulkan bahwa guru masih perlu mendapatkan dukungan yang lebih baik terkait dengan IKM. Karena ada beberapa perubahan dari kurikulum 13 ke Kurikulum Merdeka sehingga butuh kehadiran pengawas serta pemerintah,” katanya.

Dalam refleksi tersebut juga diketahui bahwa pengawas merupakan ujung tombak bagi sektor pendidikan di Lombok Tengah. Karena saat ada persoalan di sekolah, para guru maupun kepala sekolah mengadu kepada pengawas untuk mencari solusi. Sehingga perlu perhatian yang lebih besar dari dinas kepada pengawas.

Dia juga mengatakan bahwa FKIP UNRAM bermitra dengan INOVASI NTB untuk meningkatkan kesiapan guru dan kepala sekolah dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Program ini melibatkan Dinas Pendidikan, Kemenag, serta perwakilan LPTK. Program ini menyasar 33 SD/MI di empat kecamatan, yakni Batukliang, Batukliang Utara, Pujut dan Praya Barat Daya.

“Program ini sangat mengandalkan pengawas yang jadi ujung tombak yang melatih dan menyampaikan materi kepada guru dan kepala sekolah. Materi paket literasi ganjil dan numerasi semester dua. Setelah pelatihan, pengawas lakukan pembinaan di sekolah guru dan kepala sekolah. Saat ini adalah saatnya refleksi atas apa yang sudah dilakukan, tantangan dan bagaimana pengawas bisa lebih terlibat,” imbuhnya.

Setelah refleksi usai, tim melakukan kunjungan ke SDN 1 Selebung dan SDN 1 Kuta untuk mengecek penerapan IKM. Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh BPKAP Kemendikbud Ristek, serta semua guru dan kepala sekolah yang ada di desa Kuta serta desa Selebung. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer