32.5 C
Mataram
Rabu, 16 Oktober 2024
BerandaPeristiwaKepsek Diduga Korupsi, Siswa SMAN 1 Keruak Lakukan Demonstrasi

Kepsek Diduga Korupsi, Siswa SMAN 1 Keruak Lakukan Demonstrasi

Lombok Timur (Inside Lombok) – Siswa SMAN 1 Keruak beramai-ramai mogok belajar dan melakukan demonstrasi, Selasa (6/2) kemarin. Mereka memprotes adanya dugaan korupsi dan penyelewengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Penyelesaian Pendidikan (BPP) yang dilakukan oleh kepala sekolah (kepsek) mereka.

Salah seorang anggota OSIS SMAN 1 Keruak, A menerangkan aksi yang dilakukan para siswa lantaran adanya informasi dugaan penyelewengan dana oleh Kepsek SMAN 1 Keruak dari para guru yang mengajar di sekolahnya. Bahkan selama 6 bulan menjabat kepsek yang baru tak pernah mengeluarkan dana sepeserpun untuk OSIS dan beberapa ekstrakurikuler.

“Kita dapat informasi kalau ada dugaan korupsi pada pertengahan Januari lalu dari adanya surat panggilan terhadap Kepsek, pada bulan Februari kita juga dapat informasi dari beberapa guru bahwa Kepsek memang ada dugaan seperti itu,” tuturnya pada Inside Lombok, Rabu (07/02/2024).

Selain tidak adanya kegiatan siswa yang didukung, Kepsek juga diduga menaikkan tunggakan SPP siswa dan bahkan tidak akan dilaksanakan momen pisah kenang bagi siswa kelas 12 yang sebentar lagi selesai. “Setiap tahunnya kelas 12 selalu melaksanakan gradual camp, tapi acara yang seharusnya diadakan di bulan Desember 2023 tidak dilaksanakan sehingga kelas 12 kekeh mau demo juga,” katanya.

- Advertisement -

Menanggapi hal tersebut, Kepsek SMAN 1 Keruak, Marianom mengatakan aksi mogok belajar yang dilakukan ratusan siswanya itu diduga dimobilisasi oleh beberapa oknum guru. Klaim itu bukan tanpa sebab, melainkan dirinya mempunyai bukti rekaman suara antara guru dan siswa.

“Mobilisasi itu memang benar adanya, saya punya buktinya kok dalam bentuk rekaman suara siswa dengan guru,” katanya. Mogok belajar yang dilakukan para siswa-siswa tersebut membuat aktivitas belajar-mengajar pada hari Selasa (06/02) kemarin tak terlaksana.

Atas aksi yang dilakukan ratusan siswa-siswi membuat beberapa pihak terkait turun tangan untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut, termasuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) melalui UPT-nya dan juga kepolisian.

Pada saat melakukan aksi demonstrasi, perwakilan dari setiap kelas diminta untuk berdiskusi dengannya bersama dengan perwakilan guru. Di mana dari diskusi yang dilakukan, Marianom siap untuk memenuhi permintaan para siswa-siswi, terlebih pada dukungan anggaran dan perlengkapan alat ekstrakurikuler.

“Sekarang persekolahan sudah kembali normal setelah kita diskusi dengan OSIS dan perwakilan kelas,” ucapnya. Terkait kasus dugaan korupsi yang dilakukan, saat ini dugaan kasus tersebut ditangani oleh pihak Polres Lombok Timur, di mana Marianom selaku Kepsek SMAN 1 Keruak telah menjalani pemeriksaan. (den)

- Advertisement -

Berita Populer