Mataram (Inside Lombok) – Perayaan Lebaran Topat di Kota Mataram dipusatkan di Makam Bintaro dan Loang Baloq. Dua makam ini menjadi destinasi wisata religi yang banyak dikunjungi masyarakat baik di hari biasa maupun pada saat hari besar keagamaan.
Walikota Mataram, Mohan Roliskana pun menghadiri perayaan Lebaran Topat di Makam Bintaro Ampenan. Perayaan Lebaran Topat ini diawali dengan ziarah makam setelah itu berlanjut ke acara ngurisan atau cukur rambut.
Selain itu, pemotongan ketupat yang berukuran besar serta pemukulan bedug oleh Walikota Mataram sebagai tanda perayaan Lebaran Topat. Di sela-sela perayaan Lebaran Topat, panitia juga membacakan hikayat masuknya islam ke Pulau Lombok. Pembacaan hikayat ini masih dilakukan pada acara-acara keagaman.
Mohan mengatakan kegiatan Lebaran Topat di Kota Mataram sudah berjalan cukup lama dan masih tetap dilaksanakan hingga saat ini. “Kita pusatkan di dua lokasi Loang Baloq dan Bintaro,” katanya, Rabu (17/4) pagi.
Ia mengatakan, aktivitas masyarakat di destinasi wisata baik pantai maupun makam biasanya berlangsung hingga sore hari. Para petugas baik dari unsur TNI/Polri dan Dinas Perhubungan sudah melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan. “Semoga semua aktivitas masyarakat berjalan lancar dan penuh rasa tanggung jawab,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak berlebihan selama merayakan Lebaran Topat untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Karena hikmah dari kegiatan Lebaran Topat ini yaitu menyatukan persaudaraan. “Semangat suka cita di mengawali bulan syawal ini bisa bermanfaat bagi kita di masa yang akan datang,” harapnya.
Perayaan Lebaran Topat di Makam Bintaro juga melibatkan lintas agama. Hal ini sebagai salah satu cara untuk mempererat tali persaudaran antar umat beragama di Kota Mataram. “Kita memiliki investasi yang sangat berharga yaitu toleransi yang sudah berjalan sangat baik dan menjadi modal kita membangun daerah,” katanya. (azm)