Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat membuka rekrutmen pendamping Program Desa Berdaya sebagai bagian dari penguatan pembangunan desa berbasis kolaborasi lintas sektor. Pendaftaran dibuka mulai 4 hingga 10 Oktober 2025 untuk mendukung percepatan penanganan masalah mendasar dan optimalisasi potensi desa. Program ini menjadi salah satu inisiatif strategis Pemprov NTB dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Kepala DPMPD Dukcapil NTB, Lalu Hamdi, menjelaskan Program Desa Berdaya dirancang untuk mengoptimalkan potensi desa sekaligus menangani isu krusial seperti kemiskinan, stunting, air bersih, dan sampah. Ia menyebut program ini mengusung prinsip transformasi, inovasi, graduasi, kolaborasi, dan orkestrasi sebagai fondasi pembangunan desa berkelanjutan. “Program ini dirancang untuk mengoptimalkan potensi desa sekaligus menuntaskan berbagai persoalan mendasar seperti kemiskinan, stunting, air bersih, dan sampah,” ujarnya di Mataram, Senin.
Hamdi menegaskan pemerintah bertindak sebagai orkestra yang menyinergikan seluruh pihak mulai dari pemerintah, masyarakat, akademisi, hingga sektor swasta. “Pemerintah bertindak sebagai orkestra yang menyinergikan semua pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, akademisi, dan sektor swasta. Ini untuk bergerak bersama membangun desa,” katanya. Ia menambahkan program ini menerapkan konsep collaborative action untuk menuntaskan masalah dengan memanfaatkan sumber daya lokal.
Program Desa Berdaya mencakup dua pendekatan utama, yakni pendekatan masalah seperti kemiskinan, stunting, air bersih, dan pengelolaan sampah, serta pendekatan keunggulan seperti pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, kehutanan, industrialisasi, agro-maritim, dan pariwisata. Di tingkat provinsi, program diarahkan untuk pengentasan kemiskinan, penguatan ketahanan pangan melalui hilirisasi industri pertanian, dan menjadikan NTB sebagai destinasi wisata berkelas dunia.
Pada tingkat desa, program diharapkan mampu meningkatkan potensi sosial-ekonomi, memperkuat modal sosial, dan menurunkan jumlah penduduk miskin. Sebanyak 20 tema desa disiapkan sebagai arah pembangunan, antara lain desa tanpa kemiskinan, desa mandiri pangan, desa hijau, desa wisata maju, desa bebas sampah, hingga desa ekspor.
Hamdi mengatakan rekrutmen pendamping desa dilakukan untuk memastikan pelaksanaan program berjalan efektif. “Silahkan bagi masyarakat NTB untuk mendaftarkan diri menjadi pendamping Desa Berdaya,” katanya. Pemprov NTB menargetkan pendamping dapat menjadi penggerak utama dalam implementasi berbagai program unggulan di desa.
