Jakarta (Inside Lombok) – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengingatkan masyarakat jangan lengah dan tetap waspada dengan penularan COVID-19, meskipun di beberapa daerah di Indonesia terjadi tren penurunan jumlah kasus positif.
Doni, dalam konferensi pers secara virtual dari Jakarta, Senin, mengatakan saat ini belum ada ilmuwan yang berhasil menemukan vaksin COVID-19. Oleh karena itu, jika terjadi tren penurunan kasus COVID-19 bukan berarti tingkat kewaspadaan masyarakat dapat diturunkan.
Terlebih di negara-negara lain seperti China dan Korea Selatan, justru dikhawatirkan sedang terjadi gelombang kedua penularan COVID-19 karena begitu mudahnya virus Corona jenis baru menginfeksi manusia.
“Sekali lagi kesadaran kolektif untuk bisa memahami. Selama bangsa-bangsa di dunia belum berhasil menemukan vaksin, kita tidak boleh lengah, jangan kendor,” ujarnya usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo mengenai Percepatan Penanganan COVID-19.
Masyarakat, ujar Doni, tidak bisa hanya mengandalkan upaya pemerintah pusat. Namun, perlu kesadaran kolektif dan gotong royong untuk menerapkan pembatasan jarak fisik (physical distancing) serta menerapkan protokol kesehatan di tengah situasi pandemi ini.
“Dibutuhkan upaya gotong royong, pentahelix berbasis komunitas, pemerintah, akademisi, dunia usaha, relawan, LSM, dan didukung media,” ujar dia.
Hingga Minggu (11/5) jumlah terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia mencapai 14.032 orang dengan 2.698 orang dinyatakan sembuh dan 973 orang meninggal dunia. Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 30.317 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 248.690 orang.
Kasus positif COVID-19 ini sudah menyebar di 34 provinsi di Indonesia dengan daerah terbanyak positif, yaitu DKI Jakarta (5.190), Jawa Timur (1.502), Jawa Barat (1.437), Jawa Tengah (978), Sulawesi Selatan (722), Banten (533), Nusa Tenggara Barat (330), Bali (331), Papua (308), Sumatera Barat (299), Sumatera Selatan (278), Kalimantan Selatan (263). (Ant)