Lombok Tengah (Inside Lombok)- Warga kecamatan Praya Barat Daya khawatir akan mengalami kekeringan.
Hal itu menyusul rencana pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di bendungan Pengga Desa Pelambik untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
“Itu kan nanti air bendungan akan dialirkan ke KEK Mandalika. Otomatis suplay air di sini akan berkurang”,kata salah satu warga, Muhsin, Kamis (12/11/2020) di Praya.
Menurut dia, selama ini air irigasi di desa Pelambik dan sekitarnya selalu aman oleh keberadaan bendungan Pengga. Akan tetapi, kalau air itu dialirkan juga ke KEK Mandalika maka air irigasi di sana dikhawatirkan tidak akan mencukupi.
“Jadi kami mohon rencana pembangunan SPAM ini ditinjau lagi”, ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lombok Tengah, Lalu Firman Wijaya dalam kesempatan yang berbeda mengatakan, kekhawatiran warga tersebut sangat wajar dan beralasan.
Debit air yang akan diambil di bendungan Pengga untuk dialirkan ke KEK Mandalika adalah 200 liter per detik.
“200 liter per detik itu 150 untuk di KEK Mandalika dan 50 liter untuk masyarakat umum”, imbuh Firman.
Namun demikian, dia meminta masyarakat agar tida khawatir soal ketersediaan air irigasi. Pasalnya, Balai Wilayah Sungai (BWS) sebagai pengelola bendungan Pengga sudah memastikan kebutuhan air irigasi di wilayah setempat tetap terpenuhi meski ada pembangunan SPAM.
“Kalau diambil 200 liter per detik ini bagaimana dengan (suplay) ke masyarakat. Ini soal pengaturan saja. Tidak usah khawatir”,pintanya.
Dia juga menjelaskan kalau 50 liter per detik yang diperuntukkan untuk masyarakat umum bisa menyasar 500 jiwa. “Yang pasti kita diizinkan untuk ambil air di sana”, lanjutnya.
Adapun anggaran pembangunan SPAM Pengga bersumber dari Kementerian PUPR sekitar Rp200 miliar. Dijelaskan, pembangunan SPAM Mandalika ini direncanakan akan dilakukan awal tahun 2021.
“Insya Alloh awal tahun 2021, SPAM Mandalika ini akan dibangun”, jelas Firman.
