Lombok Timur (Inside Lombok) – Dinas Pariwisata Lotim menetapkan empat destinasi yang dikelola untuk penarikan retribusi. Ini dalam memenuhi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada bidang pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur H. Mugni menyampaikan bahwa pada tahun 2021 ini pihaknya sudah mulai mengelola empat destinasi baru. Keberadaan empat destinasi baru yang difasilitasi oleh pemerintah daerah diharapkan memberikan kontribusi lebih terhadap pemenuhan target PAD sebesar Rp1,2 miliar.
“Kita tetapkan empat destinasi wisata yaitu Taman Wisata Labuhan Haji, Pantai Suryawangi, Pantai Kerakat, serta Gili Lampu,” ucapnya kepada awak media, Jumat (12/03/2021).
Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 tentang retribusi, bahwasanya setiap orang yang masuk ke kawasan destinasi yang sudah dikelola pemerintah daerah harus membayar retribusi yang telah ditetapkan sebagai salah satu sumber PAD.
“Kita mulai lakukan penarikan retribusi mulai tahun ini karena kita sudah menyediakan fasilitas penunjang bagi pengunjung,” ujarnya.
Pengelolaan empat destinasi baru yang ditetapkan tersebut diserahkan ke masing-masing kelompok sadar wisata desa setempat. Selain itu, terdapat juga pengelolaan destinasi yang dikelola pihak ketiga seperti Pantai Kerakat yang dikelola oleh STIA Muhammadiyah dan hasilnya diserahkan ke Dispar Lotim.
“Satu wisata dikelola oleh pihak ketiga, yaitu Pantai Kerakat,” cetusnya.
Untuk saat ini, retribusi destinasi tersebut dikenai tarif Rp5000 untuk dapat menikmati destinasi tersebut. Dengan adanya peraturan daerah yang baru mengenai retribusi tersebut, tidak menutup kemungkinan tarif retribusi akan mengalami kenaikan secara berjenjang.
