Lombok Timur (Inside Lombok) – Kasus penyakit Tuberkulosis (TB) atau yang biasa disebut TBC pada tahun 2020 di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) tercatat sebanyak 1.133. Sekitar 27 persen Kasus TBC NTB ditemukan di Lombok Timur. Dengan jumlah tersebut membuat Lotim menjadi kabupaten dengan penyakit TB terendah di NTB.
Kepala Seksi P2P Dinas Kesehatan Lotim, Satar mengatakan bahwa angka penemuan kasus TB di Lotim mencapai 27 persen. Hal itu dikatakan masih rendah dari jumlah target yang ditentukan mencapai 70 persen.
“Penemuan kita terkait orang yang positif TB di Lotim masih sedikit sehingga kita akan gencarkan lagi penemuan di tengah masyarakat,” ucapnya kepada awak media, Jumat (26/03/2021).
Dituturkan Satar, bahwa jumlah kasus TBC di Lotim selama Pandemi Covid-19 ini mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2019 lalu. Di mana pada tahun 2019 tercatat sekitar 37 kasus. Hal tersebut dikarenakan pemerintah lebih fokus untuk menangani Pandemi, sehingga penelusuran penyakit TB sedikit terkendala.
“Untuk tahun ini kita targetkan penelusuran orang dengan penyakit TBC hingga 4.256 orang dari 35 puskesmas dengan sasaran yang akan di skrining sekitar 22.892 orang. Kita juga akan dibantu oleh Jaringan Masyarakat Sipil (JMS) untuk menulusuri para penderita TBC di Lotim,”katanya.
Sementara itu, jumlah kematian para penderita TBC di Lotim pada setiap tahunnya mencapai 40 kasus lebih dari semua puskesmas yang ada di Lotim.
“Tiap tahunnya terus meningkat, dikarenakan penularan penyakit ini lebih cepat dari Pandemi,” imbuhnya.
