Mataram (Inside Lombok) – Sirkuit Mandalika masuk dalam kalender Balap GT World Challenge Asia 2022. Dijadwalkan menggelar balapan pada 21-23 Oktober mendatang, NTB dinilai telah siap menyambut gelaran tersebut, tentunya dengan persiapan lebih matang dari event-event sebelumnya yang digelar di sirkuit Mandalika.
Sekretaris Dinas Pariwisata NTB, Lalu Hasbulwadi mengatakan memang sudah ada informasinya bawah terkait dengan kejuaraan Japan Cup ini yang nanti diadakan di sirkuit Mandalika. Namun saat ini pembahasan kesiapan Sirkuit Mandalika menjadi tuan rumah GT World Challenge Asia 2022 masih dilakukan.
“Kita siap saja, nanti akan terus kita ikut perkembangan informasinya. Sehingga bisa juga menjadi event yang kita banggakan setelah MotoGP ini,” ujar Hasbulwadi, Selasa (22/3).
Pihaknya berharap ada pengawalan khusus dari Gubernur NTB agar gelaran balap tersebut bisa terselenggara di Sirkuit Mandalika. Mengingat ini dapat menjadi event internasional lanjutan setelah MotoGP yang sebelumnya sukses digelar.
“Tentunya Pak Gubernur dapat terus melakukan komunikasi lebih intens (agar GT World Challenge) bisa digelar di Sirkuit Mandalika. Setelah MotoGP nganggur, terus akan kita cari inovasi sehingga event-event berskala internasional bahkan nasional sehingga bisa bermanfaat bagian dari pengembangan pariwisata kita,” imbuhnya.
Sebagai informasi Balap GT World Challenge Asia Series 2022 akan digelar di lima sirkuit di tiga negara, yakni Malaysia, Jepang, dan Indonesia. Balapan pembuka akan digelar di Sepang, Malaysia, pada 20-22 Mei 2022, dilanjutkan di Sirkuit Suzuki, Jepang, (15-17 Juli), Fuji Speedway, Jepang, (22-24 Juli), Sugo, Jepang, (19-21 Agustus), Okyama, Jepang, (23-25 September), dan Sirkuit Mandalika, Indonesia, (21-23 Oktober). Masing-masing seri akan digelar 2 kali balapan dengan masing-masing berdurasi 60 menit. SRO tahun depan juga akan memperkenalkan Japan Cup.
Sirkuit Mandalika sendiri diakui telah terpilih untuk gelaran Balap GT World Challenge, dan informasi terkait itu telah dipublikasikan. Kendati demikian perlu ada pembahasan detail terkait persiapan perhelatan tersebut di NTB, khususnya agar pemerintah daerah dan stakeholder terkait lainnya bisa lebih siap.
“Kita bayangkan MotoGP saja prosesnya tahunan baru sukses digelar, mudah-mudahan tidak seperti MotoGP lamanya. Dalam waktu dekat ini bisa diselenggarakan, karena itu bagian strategis meningkatkan kunjungan wisata kita. Kita perkuat kolaborasi dan sinergitas,” tandasnya. (dpi)
