Lombok Timur (Inside Lombok) – Sering terjadinya kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Jalan Wisata Pusuk Sembalun, Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Lotim menjadi atensi pihak kepolisian. Pasalnya, jalur tersebut tergolong rawan, sehingga beberapa kendaraan mengalami rem blong bahkan hingga terperosok ke jurang.
Kapolsek Sembalun, AKP Lalu Panca Warsa kepada Inside Lombok berharap kondisi ini menjadi perhatian instansi terkait, terutama agar berinisiatif membuat pagar pembatas jalan agar kendaraan tidak terjun bebas terperosok ke dalam jurang hingga mengakibatkan adanya korban jiwa.
“Instansi terkait supaya dibuat pagar pembatas jalan, karena di TKP ini sudah 3 kali mobil terjun bebas akibat tidak adanya pagar pembatas jalan yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” ujarnya kepada Inside Lombok, Rabu (13/07).
Kapolsek Sembalun juga mengimbau kepada para pengendara agar memastikan terlebih dahulu fungsi dari komponen mobil termasuk fungsi rem sebelum melakukan perjalanan. Termasuk menyesuaikan kapasitas penumpang dengan jumlah maksimal yang dianjurkan oleh pabrik, mengingat jalur Sembalun punya tipikal menanjak dan menurun curam.
Diterangkan, pada Rabu (13/07) sekitar pukul 11.00 Wita laka lantas kembali terjadi di jalur wisata Pusuk Sembalun. Mobil yang ditumpangi oleh 8 orang oleng dan jatuh terperosok ke dalam jurang sedalam kurang lebih 20 meter.
Mobil yang ditumpangi oleh 8 orang ini jalan dari arah Sembalun menuju ke Suela pada Rabu Namun setelah berada di jalan Sembalun Raya dan hendak turun tiba-tiba mobil mengalami rem blong. “Saat turun rem mobil blong sehingga kendaraan tidak bisa dikendalikan dan jatuh ke sisi kanan jalan kemudian terperosok ke dalam jurang sedalam kurang lebih 20 meter,” ucap Panca.
5 orang penumpang mobil dilaporkan mengalami luka-luka, sementara 3 lainnya termasuk balita 4 tahun meninggal dunia. Para korban laka lantas kemudian segera dilarikan ke Puskesmas Sembalun untuk mendapatkan pertolongan medis. Adapun identitas dari ketiga penumpang yang meninggal dunia yakni Saharudin (48) selaku sopir, Inak Alui/Sahmini (70) dan Inara (4). (den)
