Lombok Tengah (Inside Lombok) – Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri menyebutkan tingkat kemiskinan di Lombok Tengah (Loteng) hingga saat ini masih di angka 13,4 persen. Upaya menekan kemiskinan itu diakuinya butuh kerja keras.
“Untuk menuntaskan kasus kemiskinan di Loteng tidak dapat diselesaikan dengan waktu yang sehari atau seminggu, tapi membutuhkan keuletan dan ketekunan yang serius,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (26/7).
Menurutnya, jika berbicara masalah kemiskinan maka penanganan stunting menjadi prioritas utama menurunkan angka tersebut. Pihaknya memerlukan langkah khusus untuk menurunkan angka kemiskinan di Loteng.
“Mudah-mudahan semakin hari semakin menurun, maka kita bentuk suatu tim yang nanti kita SK kan, namanya tim STANKLA (Stunting Kemiskinan layak anak, Red),” ujar Pathul. Pasalnya, penanganan stunting juga berpengaruh pada penangan kemiskinan, terutama dengan mengarahkan pembangunan daerah agar mengintegralkan perlindungan anak di dalamnya.
Orang nomor satu di Loteng tersebut menargetkan sebelum masa jabatannya berakhir pada periode ini, angka kemiskinan dapat tertangani dengan serius. Namun dia tidak bisa bekerja sendiri akan tetapi membutuhkan sinergi dari berbagai pihak.
“Kita bersinergi dalam upaya penurunan kemiskinan. Semoga pada tahun 2024 dapat menjadi 11 persen atau 10 persen itu harapan kita semua,” pungkasnya. (fhr)