25.5 C
Mataram
Rabu, 27 November 2024
BerandaBerita UtamaHarga Sayur Naik, Masyarakat Dianjurkan Tanam Sendiri di Pekarangan dan Bijak Berbelanja

Harga Sayur Naik, Masyarakat Dianjurkan Tanam Sendiri di Pekarangan dan Bijak Berbelanja

Mataram (Inside Lombok) – Melambungnya harga kebutuhan pokok dalam dua minggu terakhir membuat masyarakat semakin kesulitan memenuhi kebutuhan dapur, terutama untuk komoditi penyedap rasa seperti tomat dan cabe merah. Naiknya harga ini tentu menjadi beban masyarakat.

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTB, Heru Saptaji mengakui kondisi ini turut berdampak pada sedikitnya komoditi yang dibeli masyarakat. Untuk itu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi NTB telah mengimbau agar masyarakat lebih bijak dalam berbelanja. Bijak berbelanja dimaksud pemerintah yakni masyarakat hendaknya berbelanja sesuai kebutuhan.

“Jangan lupa cermati harganya, cerdas dan bijak belanjanya. Lakukan pola konsumsi yang bervariasi, dan tentu di tengah harga-harga kebutuhan naik, pemerintah menganjurkan masyarakat untuk mencari alternatif sebagaimana dianjurkan pemerintah. Di antaranya, yakni belanja sesuai kebutuhan,” kata Heru.

Ia menambahkan, alternatif lain menyiasati harga kebutuhan pokok yang naik yakni dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayur-mayur seperti cabai, tomat dan lainnya. Untuk menanam sayur-mayur di rumah tidaklah ribet. Tips dan trik tanam cabai dan tomat sudah bisa didapatkan di internet, tinggal mengikuti panduannya.

“Kuncinya jika harga kebutuhan naik, tidak perlu risau. Namun masyarakat harus mencari alternatif lainnya. Contohnya jika harga cabai rawit merah naik, bisa diganti dengan cabai hijau. Namun rasanya nendang dan terpenuhi rasa pedasnya. Selain itu membiasakan di rumah memakai sambal olahan atau cabai bubuk dan pedasnya sama-sama nempel,” lanjut Heru.

Menyinggung komoditi lainnya seperti bawang merah, minyak goreng ataupun kebutuhan lainnya yang harganya juga naik, Heru mengimbau untuk memperolehnya melalui Operasi Pasar (OP) murah yang digelar pemerintah dan pihak terkait lainnya.

“Harganya di OP kan lebih murah, dan pengeluaran jadi lebih hemat dan harganya pun bersahabat,” tutup Heru. (r)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer