Lombok Barat (Inside Lombok) – Bangunan induk Kantor Desa Senteluk roboh akibat lapuk dimakan usia. Kondisi itu membuat pelayanan di kantor desa menjadi tersendat.
“Bulan lalu kantor Desa Senteluk mengalami roboh total pada bangunan induk, Sementara pelayanan untuk masyarakat kita alihkan ke teras, dan pengembangan kelembagaan kami alihkan ke rumah masing-masing ketua yang kita fungsikan sebagai kantor pelayanan,” beber Sekdes Senteluk, Wahyuadi saat dikonfirmasi, Rabu (14/09/2022).
Bangunan kantor desa itu juga diduga belum mendapat perhatian sejak terdampak gempa 2018 lalu. Sehingga saat terjadi lagi gempa kecil, bangunan itu tiba-tiba ambruk. Untuk itu, BPD, PKK, hingga karang taruna saat ini harus berkantor di masing-masing rumah ketua lembaga mereka.
Kondisi itu pun diakuinya sangat mengganggu pelayanan, lantaran belum ada anggaran untuk perbaikan kantor desa tersebut. Terlebih, dalam regulasi Pemdes tidak boleh menggunakan Dana Desa untuk pembangunan kantor.
“Kalau bangunan yang roboh ini ukurannya sekitar 8 x 10 meter dari ukuran bangunan inti 12 x 10 meter. Sehingga hanya tersisa teras, yang kita manfaatkan untuk jalannya birokrasi pemerintahan desa, pelayanan Adminduk dan sebagainya,” terang Wahyuadi.
Beruntungnya tak ada korban jiwa dalam peristiwa robohnya kantor desa tersebut. Bahkan, alat-alat elektronik untuk pelaksanaan pelayanan pun sudah sempat dipindahkan sebulan sebelum robohnya kantor desa. Karena melihat kondisi tiang penyangga yang sudah rapuh.
“Ini bangunan juga kan sudah mulai rapuh terdampak gempa dari tahun 2018, dan patah di beberapa bagian tiang penyangga. Belum lagi sering gempa, sehingga roboh total bulan kemarin,” tandasnya.
Kondisi itu pun diakuinya sudah dilaporkan ke pihak BPBD terkait anggaran untuk perbaikan yang diperkirakan sekitar Rp500 juta untuk perbaikanya. Dari hasil koordinasi itu, BPBD disebutnya tengah mengusahakan secepatnya. (yud)
