Lombok Tengah (Inside Lombok) – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Tengah (Loteng), Lalu Rumiawan menyatakan kondisi keuangan daerah saat ini sangat memprihatinkan. Hal itu dikarenakan penyerapan pendapatan asli daerah (PAD) yang belum maksimal.
“Apabila Realisasi APBD tahun 2022 ini berjalan sesuai rencana saja sudah sangat luar biasa,” katanya saat dikonfirmasi belum lama ini. Menurutnya kondisi keuangan daerah yang memprihatinkan tersebut karena serapan PAD yang masih tergolong lemah.
“Salah satu faktor penyebab lemahnya, salah satunya yaitu serapan dari pajak makanya Pemda membentuk satgas untuk memperketat serapan PAD,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa apabila kondisi tersebut terjadi maka dikhawatirkan tidak ada anggaran untuk membayar program yang telah terealisasi pada 2022 ini dan tidak mencukupi.
“Kita khawatir program 2022 ini tidak dibayarkan, jangan sampai dioper ke tahun 2023, supaya tidak terjadi seperti demikian,” ungkapnya.
Pihaknya pun mendukung semua langkah dan upaya-upaya Pemda Loteng untuk mempercepat realisasi penyerapan PAD dengan membentuk satgas. “Harapannya sisa bulan tahun ini, serapan PAD juga meningkat dan kita harapkan lebih maksimal,” imbuhnya.
Pihaknya pun cukup intens untuk mengkaji potensi pendapatan daerah, karenanya ia mendorong pemerintah daerah untuk mengeksekusi. “Misalnya contoh seperti potensi parkir di pasar renteng itu kan bagus, itu lebih kepada penyerapan yang maksimal,” pungkasnya. (fhr)
