Lombok Tengah (Inside Lombok) – Usai event World Superbike (WSBK) pada 11-13 November lalu, Sirkuit Mandalika kali ini kedatangan puluhan mobil dari M Owner Club Indonesia (Moci) Jakarta dan Bandung. Mereka memacu supercar dari BMW di lintasan Sirkuit Mandalika.
Salah satu anggota Moci, Akbar Rais mengatakan komunitas itu mengikuti Trackday di Sirkuit Mandalika untuk merasakan pengalaman memacu kendaraan dengan mobil supercar masing-masing.
“Ini acara dari teman-temen komunitas mereka ingin merasakan experience berkendara di lintasan Sirkuit Mandalika dengan BMW M, supercar-nya BMW lah,” katanya, Senin (28/11/2022).
Mereka memacu kendaraan di lintasan Sirkuit Mandalika dengan kekuatan mobil rata-rata 3000CC, bahkan mereka mencatatkan kecepatan di track lurus mencapai 200 kilometer per jam. “Saya tadi maksimum di track lurus 220 sebelum masuk tikungan pertama,” ujar Akbar.
Sementara itu, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria mengatakan pihaknya mengapresiasi kegiatan MOCI hari ini demi mendukung solidaritas komunitas otomotif, dan tentunya juga dalam rangka memperkenalkan Sirkuit Mandalika kepada komunitas.
“Kita mengapresiasi kegiatan moci hari ini, tentu sebagai upaya kami memperkenalkan Mandalika kepada komunitas,” katanya.
Pihaknya pun berharap dengan memperkenalkan Sirkuit Mandalika dapat memberikan kontribusi positif kepada penggemar otomotif dan tentunya penggemar motosport.
Sementara itu, Manajer Motosport Sirkuit Mandalika, Deny Pribadi mengatakan pihaknya merasa senang Sirkuit Mandalika digunakan untuk kendaraan roda empat dari klub BMW tersebut. “Baru kali ini ada mobil-mobil yang masuk ke dalam yang sangat proper mobil-mobilnya dengan hotspot besar torsinya besar, jadi benar-benar istilahnya mobil balap tapi digunakan harian, bisa dibilang begitu karena tenaganya besar sekali,” katanya.
Deny menuturkan, mereka memilih Sirkuit Mandalika untuk merasakan pengalaman berkendara dengan kecepatan tinggi, karena mereka mempunyai mobil yang super kencang. “Kalau bukan di sirkuit nyobainnya, kan di mana lagi. Kalau di jalan tol untuk lari segitu kan pasti bahaya sekali,” pungkasnya. (fhr)
