Lombok Tengah (Inside Lombok) – Jembatan Lantan 459 telah diresmikan oleh Bupati Lombok Tengah (Loteng), H Lalu Pathul Bahri pada Jumat (13/1/2023). Ironisnya, jembatan yang menghabiskan anggaran Rp10,9 miliar itu justru memiliki retakan pada sisi selatan jembatan.
Menanggapi kondisi itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Loteng, Lalu Rahadian mengungkapkan bahwa semua jembatan akan ada ratakan. Tidak terkecuali jembatan Lantan 459 yang baru diresmikan tersebut.
“Semua jembatan akan ada retakan seperti itu, garis batas antara tanah dan badan jembatan, makanya ada yang pasang seperti besi siku,” katanya kepada Inside Lombok beberapa waktu lalu.
Jembatan dengan lebar empat meter dengan panjang bentangan 60 meter itu juga terasa ada getaran ketika dilalui. Tidak terkecuali saat peresmian kemarin.
Rahadian menjelaskan, terkait getaran itu karena dipengaruhi oleh bantalan karet yang masih terbilang baru. “Terkait getaran karena pengaruh stormer/bantalan karet atau bridge bearing yang masih baru,” jelasnya.
Di sisi lain ia menegaskan bahwa pembangunan jembatan tersebut masih dalam tahap pemeliharaan, sehingga pihaknya masih melakukan pemantauan. “Kami (masih) pada masa pemeliharaan. Ini akan terus memantau,” pungkasnya.
Sebelumnya Kepala Desa Lantan, Erwandai dalam acara peresmian mengukapkan bahwa jembatan tersebut merupakan harapan masyarakat selama kurun waktu 26 tahun setelah desa tersebut mekar dari Desa Aik Darek.
“Jembatan yang kami lalui sebelum jembatan ini diresmikan sungguh banyak menyisakan peristiwa dan korban,” ungkapnya. (fhr)
