27.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaBerita UtamaJadi Korban Penipuan Berkedok Undangan Digital, Masyarakat Diminta Melapor

Jadi Korban Penipuan Berkedok Undangan Digital, Masyarakat Diminta Melapor

Mataram (Inside Lombok) – Penipuan dengan modus undangan digital melalui pesan WhatsApp banyak terjadi beberapa waktu belakangan. Untuk itu, masyarakat diimbau berhati-hati mengklik tautan dari nomor asing.

Bagi masyarakat yang telah mengklik tautan tersebut dan ada dampak hilangnya dana di rekening tabungan maka dapat melaporkan ke pihak kepolisian. “Kalau seandainya sudah mengklik dan kalau misalnya ada hal yang mungkin dampaknya ke rekening tabungan atau akun-akun tertentu bisa laporkan ke kita,” ujar Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol Kadek Adi Budi Astawa, Rabu (1/2).

Kemudian penipuan dengan modus tautan tersebut arahnya berbeda-beda. Ada yang mengarah ke database m-banking, kemudian e-mail, dan media sosial. Karena berbagai macam akun bisa diserang untuk bisa melancarkan aksinya tersebut.

“Otomatis dia bisa mencuri data yang ada di HP, jadi sekarang mungkin kita memberi imbauan kepada masyarakat kalau mendapatkan link dari nomer tidak dikenal ya jangan di respon,” terangnya.

Kadek menyebutkan kasus penipuan berkedok tautan undangan pernikahan ataupun tautan lainnya yang ramai di masyarakat, senada dengan yang dilakukan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri menyelidiki modus baru penipuan dengan menggunakan tautan undangan pernikahan itu. Karena sekarang ini memang banyak modus-modus yang digunakan pemain untuk menyerap data informasi yang di HP, salah satunya teknik phising.

“Jadi pelaku mengirimkan link tertentu bisa modus link berita, bisa link judi ataupun link-link yang bersifat pornografi sehingga menarik perhatian masyarakat mengklik link itu,” ucapnya.

Apalagi modus tersebut terbilang baru dan berbeda dari penipuan modus bermodal aplikasi sistem operasi android dengan ekstensi ‘.apk’ yang baru saja diungkap Dittipidsiber Bareskrim Polri. Modus yang digunakan pelaku adalah mengirim pesan berisi resi pengiriman paket yang fokus menyasar nasabah bank tertentu.

Sebelumnya, Kepala OJK Provinsi NTB, Rico Rinaldy mengatakan modus penipuan berkedok mengirim link melalui pesan singkat kembali terjadi. Setelah sebelumnya dengan modus mengirim paket, kini muncul modus penipuan baru berkedok link undangan pernikahan. Kedua modus ini bertujuan mencuri data pribadi pengguna hingga menguras rekening.

“Untuk itu diimbau masyarakat untuk mewaspadai dan tidak meng-klik link secara sembarangan, apalagi jika dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer