Mataram (Inside Lombok) – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengaku tekor pada pelaksanaan MXGP di Pulau Sumbawa. Namun hal tersebut tidak membuatnya kapok menyelenggarakan event internasional, karena berdampak cukup besar bagi pembangunan daerah.
“Memang di Sumbawa tidak mudah ya. Kalau mau jujur panitianya tekor, tapi kan tidak boleh memaknai event itu sekedar event saja,” kata Gubernur, Kamis (13/4). Ia mengatakan, tahun ini Provinsi NTB bahkan mendapatkan dua jadwal pelaksanaan MXGP, yaitu di Pulau Lombok dan Sumbawa.
Menurutnya, event yang digelar selama ini banyak perubahan yang dirasakan tidak saja pertumbuhan ekonomi, melainkan juga pembangunan. Misalnya, rumah sakit sudah semakin baik, bandara dan pelabuhan juga sudah mulai ditata untuk memudahkan akses transportasi.
Selain pembangunan, adanya event internasional yang digelar di NTB juga disebutnya menambah pusat aktivitas ekonomi yang baru. Karena melalui kegiatan baik skala nasional maupun internasional maka pembangunan daerah bisa lebih masif.
“Akibat hadirnya event itu coba lihat di Samota, investasi di Samota itu sudah hadir. Itu yang ingin kita kejar. Ada namanya kehidupan sentra pertumbuhan ekonomi baru. Jadi saya lihat di Samota itu muncul sekarang,” katanya.
Ditambahkan, lokasi MXGP di Lombok masih belum pasti. Namun eks Bandara Selaparang masih digadang untuk menjadi lokasi yang akan digunakan untuk event balap tersebut. Nantinya, dengan pelaksanaan MXGP di eks Bandara Selaparang manfaatnya tidak saja dirasakan oleh Kota Mataram sebagai tuan rumah, melainkan daerah penyangga lainnya seperti Lombok Barat hingga Lombok Utara.
Selama pelaksanaan MXGP, kunjungan wisatawan diprediksi akan meningkat. Sehingga diharapkan, ada atraksi menarik yang disuguhkan untuk membuat para wisatawan tersebut bisa lebih betah. “Mudah-mudahan persiapan sesuai dengan yang kita harapkan nanti atlet dunia itu selama seminggu lebih ada di sini. setelah dari samota itu langsung ke Lombok,” terang Gubernur.
Dengan adanya atraksi yang disiapkan, maka para penonton yang datang diharapkan tidak hanya menikmati event melainkan bisa berlibur ke destinasi wisata yang ada di NTB. “Jangan sampai ada MXGP di Samota, MXGP di Selaparang tapi liburan di Bali atau Labuan Bajo. Pariwisata berbenah gitu,” ungkapnya. (azm)
