Mataram (Inside Lombok) – Tidak adanya syarat untuk melakukan perjalanan akan mempengaruhi masyarakat untuk mudik lebaran. Para pemudik yang datang khususnya ke Kota Mataram disebut sebagai wisatawan lokal yang berpotensi mendongkrak pariwisata daerah.
“Saya pikir, banyak yang mudik. Itu yang menjadi wisatawan kita sekarang. Jadi pemudik itu adalah wisatawan yang meluangkan waktu di daerah masing-masing, dan itu kita anggap wisatawan lokal,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi.
Ia mengatakan selama mudik nantinya para wisatawan lokal atau pemudik akan mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Kota Mataram. Sehingga hal ini berdampak positif terhadap pariwisata di Kota Mataram selama musim libur lebaran tahun ini. “Nanti mereka mengunjungi destinasi wisata bersama keluarga dan itu menjadi sumber nanti,” katanya.
Terkait besaran tingkat kunjungan wisatawan selama musim lebaran ini, Denny mengaku belum bisa memprediksinya. Namun dengan melihat kondisi pasca pandemi Covid-19 ini, animo masyarakat untuk mengunjungi destinasi wisata cukup meningkat. “Saya belum bisa memprediksi, tapi itu lah yang kita harapkan,” katanya.
Wisatawan yang datang berkunjung khusus ke destinasi wisata di Kota Mataram diakui Denny tidak terlalu banyak. “Kalau wisatawan lokal lainnya saya pikir yang berkunjung khusus ke Mataram tidak terlalu signifikan,” ujarnya.
Beberapa destinasi wisata yang kerap dikunjungi masyarakat selama libur lebaran yaitu Taman Loang Baloq, Pantai Gading dan beberapa destinasi wisata pantai lainnya. Tidak hanya itu, masyarakat juga kerap berwisata religi. Dua makam yang sering dikunjungi masyarakat pada musim lebaran ini yaitu Makam Loang baloq di Kecamatan Sekarbela dan Makan Bintaro yang akan di Kecamatan Ampenan.
Saat ini tingkat hunian hotel di Kota Mataram disebutnya sekitar 60 persen. Pada musim lebaran ini diprediksi akan meningkat hingga 90 persen dari posisi sebelumnya. “Ini kan prediksi. Jadi mungkin untuk 90 ya bisa,” tutup Denny. (azm)
