Mataram (Inside Lombok) – Mantan Bupati Lombok Barat Zaini Arony, yang kini menjadi terpidana korupsi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyampaikan pesan kemerdekaannya kepada generasi milenial.
“Kemerdekaan ini tidak semata-mata anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa, tapi juga sekaligus amanah dan tanggung jawab, lebih-lebih kepada kaum milenial (generasi muda) agar bisa mengisi dan meneruskan perjuangan dengan kreasi dan kreativitas yang patut dibanggakan negara kita,” kata Zaini Arony ketika ditemui wartawan, Sabtu.
Zaini mengungkapkan hal tersebut ketika ditemui ANTARA usai mengikuti acara penyerahan remisi umum 17 Agustus 1945 di Lapas Mataram.
Sebagai generasi tua, lanjutnya, Zaini turut menaruh harapan khusus kepada generasi milenial untuk bisa mengambil pembelajaran dari euforia kemerdekaan.
Tidak hanya mempertahankan eksistensi nama bangsa, dia mengharapkan kepada generasi milenial untuk bisa menerapkan serta mewujudkan nilai-nilai perjuangan kemerdekaan.
“Ditengah era persaingan ini, generasi muda harus bisa menumbuhkan rasa dan semangat kemerdekaan. Insya Alloh dengan memupuk semangat itu lah kita bisa bersaing dengan negara lain, menunjukkan bahwa Indonesia akan selalu dihargai di mata dunia,” ujarnya.
Secara simbolis, penyerahan remisi umum 17 Agustus 1945 diberikan oleh Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah di Lapas Mataram.
Sebanyak 1.655 narapidana dibawah binaan Divisi Pemasyarakatan (Divpas) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) NTB, mendapatkan remisi umum 17 Agustus 1945.
Dari seribu lebih penerima remisi, dua diantaranya narapidana kasus korupsi yang berasal dari Rutan Selong. Terkait dengan detail kasusnya, berkaitan dengan penyelewengan dana desa. (Ant)