Mataram (Inside Lombok) – Gempa bumi yang terjadi pagi tadi tidak berdampak pada pelayanan di RSUD Provinsi NTB. Para petugas di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi NTB tersebut sudah dilatih untuk menghadapi jika terjadi bencana.
Kepala Bidang Keperawatan RSUD Provinsi NTB, H. Maksum mengatakan bencana yang terjadi tidak mempengaruhi pelayanan. Pasalnya, ratusan pasien yang ada di rumah sakit tidak ada yang berhamburan keluar ruang rawat inap.
“Tidak mempengaruhi pelayanan dan berjalan dengan baik. Karena kesigapan para petugas baik dari security atau dari tim medis yang bertugas malam hari,” katanya Selasa (29/8) pagi.
Menurutnya, pasien di RSUD Provinsi NTB pada saat gempa terjadi juga merasakan kepanikan. Namun hal ini bisa diredam oleh para petugas untuk mengantisipasi pasien berhamburan keluar ruangan. “Kalau panik pasti ada. tapi kita segera mengantisipasi dan menyampaikan kepada pasien dan keluarga pasien,” katanya.
Jika pun terjadi gempa yang cukup besar, kerusakan yang akan diakibatkan oleh bencana alam tersebut diprediksi tidak terjadi terlalu parah. Pasalnya, bangunan gedung RSUD Provinsi NTB sudah didesain bisa menahan hingga magnitude 7 hingga 9.
“Jadi kita sangat aman. Karena sudah di design untuk bisa menahan gempa pada skala yang cukup tinggi,” katanya.
Mitigasi bencana sudah dilakukan di RSUD Provinsi NTB. Tidak saja bencana gempa bumi melainkan bencana alam lainnya seperti kebakaran, banjir dan lainnya. “Mitigasi secara berkala dilakukan oleh petugas,” katanya.
Tahun 2018 silam kata H. Maksum, pasien dan petugas belum mendapatkan sosialisasi bagaimana penanganan bencana sehingga semua panik. Namun kali ini, meski ada rasa panik namun tidak secara berlebihan. “Kita semua dalam posisi panik waktu itu (2018 red), sehingga belajar dari itu kita lebih bisa mengendalikan rasa kepanikan itu tidak berlebihan kepada pasien,” tutupnya. (azm)
