Mataram (Inside Lombok) – Pelayanan vaksinasi HPV di Kota Mataram masih tetap berjalan. Saat ini, capaian vaksinasi HPV di tingkat SD kelas V sudah mencapai 40 persen lebih. Namun, selama pelaksanaan vaksinasi petugas vaksin juga mendapatkan penolakan dari orang tua siswa.
Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram, Usman Hadi mengatakan pelaksanaan vaksinasi HPV sebagai langkah pencegahan kanker serviks masih akan tetap dilakukan hingga September mendatang.
Diketahui, Vaksinasi HPV adalah program imunisasi untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV). Vaksinasi ini bermanfaat untuk mencegah kanker di area kelamin dan organ reproduksi, seperti kanker serviks dan kanker penis.
Berdasarkan data yang ada, sasaran vaksininasi HPV di Kota Mataram yaitu sebanyak 3.910 orang anak. Dari jumlah tersebut siswa yang sudah divaksin sebanyak hingga 30 Agustus kemarin yaitu sebesar 43,79 persen atau sekitar 1.712 orang anak.
Progres capaian vaksinasi HPV di Kota Mataram saat ini dipengaruhi beberapa hal. Salah satu faktornya yaitu pelaksanaan di lingkungan sekolah yang disebut terlambat. “Pelaksanaan terlambat ini,” ujar Usman.
Ia pun tidak membantah adanya penolakan dari orang tua selama pelayanan vaksinasi. Penolakan ini dinilai wajar karena adanya ketakutan dari para orang tua ketika anaknya mendapatkan suntikan vaksin. “Ada penolakan dari orang tua. Ada saja yang menolak, karena ketakutan saja,” katanya.
Namun para orang tua tetap disarankan mengizinkan agar anak-anaknya, khususnya perempuan, tetap mendapatkan vaksinasi HPV. Karena pemberian vaksin ini sebagai upaya pencegahan terhadap kanker serviks. “Bisa juga datang ke faskes lebih bagus, yang penting anak kita terlindungi HPV,” katanya. (azm)