Mataram (Inside Lombok) – Pengajuan penambahan rombongan belajar (rombel) tingkat SMA di NTB disetujui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Penambahan rombel ini merata dilakukan di semua kabupaten/kota di NTB.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) NTB, Aidy Furqan mengatakan penambahan rombel yang dilakukan di NTB karena jumlah siswa baru yang masuk tahun ini meningkat jika dibandingkan tahun lalu. Di mana jumlah PPDB khusus SMA yang masuk sebanyak 51 ribu orang lebih, sedangkan di 2022 lalu sebanyak 47 ribu orang siswa.
Dari 51 ribu siswa baru SMA/SMK Negeri pada PPDB 2023, kata Aidy, sebanyak 17 ribu merupakan siswa SMK, sedangkan sisanya memilih SMA. Pada saat PPDB 2023, Dinas Dikbud NTB menyebut 327 calon siswa baru mengubah kartu keluarga (KK) demi masuk sekolah favorit di Kota Mataram pada PPDB 2023.
“Sudah ada penambahan rombel tingkat SMA. Tidak sampai 15 rombel,” katanya. Aidy mengatakan beberapa kabupaten/kota ada yang menambahkan satu hingga dua rombel. “Di Lotim ada, Dompu, Kota Mataram juga ada,” katanya.
Ia merincikan, Kota Mataram dan Lombok Tengah masing-masing menambahkan dua rombel. Selain itu, Lombok Timur menambahkan satu rombel, Lombok Utara satu rombel, dan Lombok Barat satu rombel. “Kabupaten Sumbawa Barat juga satu rombel, Sumbawa satu rombel, Dompu satu rombel, Bima satu rombel dan Kota Bima satu rombel,” katanya.
Sedangkan untuk evaluasi pelaksanaan PPDB 2023, akan digelar pada tanggal 6 September mendatang oleh Ombudsman RI Perwakilan NTB. “Karena menunggu hasil ombudsman baru dirilis tanggal 6 September nanti kita akan ambil boleh langsung boleh zoom,” katanya.
Terkait kelanjutan jalur zonasi, Aidy mengatakan belum ada kelanjutan informasi. Karena saat ini baru sebatas pendapatan-pendapatan saja. “Belum ada kelanjutan zonasi itu dari pusat itu baru pandangan-pandangan saja. Kita menyesuaikan saja,” katanya. (azm)