Mataram (Inside Lombok) – Peletakan batu pertama untuk pembangunan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Sandubaya akhirnya dimulai. Proyek pembangunan tempat pengolahan sampah tersebut ditargetkan bisa rampung Mei 2024 mendatang.
Walikota Mataram, Mohan Roliskana mengatakan pembangunan TPST menjadi harapan besar agar sampah yang dihasilkan bisa diolah dan tidak lagi dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Karena Pemkot Mataram menargetkan sampah yang dibuang ke TPA milik Pemprov NTB di Kebon Kongok, Lombok Barat bisa berkurang maksimal atau tidak ada sama sekali.
“Perlu penanganan yang lebih serius dalam rangka mengurai sampah-sampah yang non organik ini. Kita sudah berusaha maksimal untuk pemetaan wilayah dan pola penanganan,” katanya, Senin (2/10) pagi.
Keberadaan TPST tersebut nantinya sampah-sampah yang dihasilkan di tiga kecamatan yaitu Sandubaya, Mataram dan Cakranegara bisa dikelola maksimal. “Kita berharap di tengah-tengah kota kita memiliki TPST dan menggunakan teknologi modern. Makanya ini kita sediakan lah (lahan) seluas 50 are (53,87 are, Red) dan kita bayar Rp14 miliar,” katanya.
Kapasitas daya tampung di TPST Sandubaya yaitu sebanyak 48 ton untuk mengakomodir sampah dari tiga kecamatan. Idealnya, lanjut Mohan, Kota Mataram harus mempunya dua TPST yang masing-masing akan mengakomodir tiga kecamatan.
Dicontohkan, untuk TPST Sandubaya nantinya akan mengakomodir Sandubaya, Cakranegara dan Mataram. TPST kedua yang rencananya akan dibangun di Kebon Talo Ampenan akan mengakomodir sampah dari Kecamatan Ampenan, Selaparang dan Sekarbela. “Kita sudah siapkan lahan di penghujung eks Bandara (Selaparang). Di sana 1 hektare kita siapkan lahan,” ungkapnya.
TPST Sandubaya disebut Mohan akan fokus untuk pengolahan sampah plastik. Sementara sampah organik akan diolah menjadi pakan maggot. Sedangkan di TPST Ampenan nantinya akan diusahakan untuk pirolisis atau pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. (azm)
