26.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaSosokRannya: Anak Muda Perlu Terlibat Berdayakan UMKM dan Manfaatkan Digital Promosikan Produk

Rannya: Anak Muda Perlu Terlibat Berdayakan UMKM dan Manfaatkan Digital Promosikan Produk

Lombok Barat (Inside Lombok) – Rannya Agustyra Kristiono tak henti meneruskan kiprah ayahnya yaitu H. Bambang Kristiono (HBK). Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) DPR RI asal Daerah Pemilihan (Dapil) NTB II/P. Lombok dari Partai Gerindra menyaksikan proses pembuatan gula semut, Dusun Kedondong Atas, Desa Pusuk Lestari, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.

Politisi muda itu turun didampingi tim relawan dan Yayasan HBK Peduli. Ia pun langsung menyaksikan proses pembuatan gula semut. Tak sekadar menyaksikan, Rannya pun terlibat langsung dalam setiap proses pembuatan gula semut, mulai tahap awal mengambil air aren (nira) hingga menjadi butiran halus gula semut tradisional yang sangat manis.

Rannya mengaku konsisten mendukung UMKM berbasis rumahan yang memang selama ini menjadi penggerak ekonomi masyarakat, khususnya di pedesaan. “Saya merasakan sendiri, kualitas dari produk UMKM rumahan jauh lebih tinggi salah satunya ya gula semut ini,” katanya.

Namun, dari hasil dialog bersama pelaku UMKM dan masyarakat setempat, Rannya menilai, problem utama dari UMKM lokal di Pulau Lombok saat ini adalah belum jelasnya pangsa pasar atau market. Rannya pun mendukung adanya upaya pengenalan lewat digitalisasi agar produk UMKM dikenal luas.

“Alhamdulillah, hari ini saya berkesempatan menyaksikan langsung bagaimana masyarakat (pelaku UMKM, Red) membuat gula semut. Ternyata perjuangan mereka dalam membuat gula semut ini tidak mudah,” ujarnya sembari menunggu proses pembuatan gula semut di kediaman warga.

Dari hasil pengamatannya, Rannya mengungkap, perlu upaya digitalisasi UMKM. Hal ini penting guna memperlebar sayap pelaku UMKM dalam memasarkan produknya agar bisa naik kelas.

“Digitalisasi adalah bentuk adaptasi dengan perkembangan zaman. Saya mendorong digitalisasi dengan membangun ekosistem kemitraan antara UMKM, lokapasar (marketplace), dan lembaga-lembaga terkait untuk mendukung pemasaran produk-produk lokal di Pulau Lombok, seperti gula semut ini,” terangnya.

Lebih lanjut, upaya digitalisasi terhadap pelaku UMKM perlu lebih gencar dilakukan. Terutama sejak pandemi Covid-19 melanda, adanya perubahan pola belanja masyarakat yang lebih memilih berbelanja secara daring, menuntut pelaku usaha harus adaptif dan mampu mengikuti perkembangan arus pasar.

“Dahulu, Ayahnya (HBK) memberikan perhatian yang sangat serius terhadap keberadaan UMKM. Perhatian itu diwujudkan dengan rutin memberikan pelatihan enterpreneur (kewirausahaan) dari para pelaku UMKM bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo),” katanya.

Ia mengatakan, UMKM ini merupakan salah satu penopang utama roda ekonomi di masyarakat. Sebagai politisi muda, Rannya mengaku anak muda tidak boleh berpangku tangan. Anak muda mesti hadir dengan wajah baru, menyelaraskan antara budaya masyarakat dengan perkembangan teknologi.

“Masyarakat tentu sudah tahu bagaimana dahulu perhatiaan Ayah saya terhadap UMKM. Dan pesan beliau, saya mesti meneruskan perjuangan itu, utamanya perihal perhatian kepada UMKM. Dan sebagai anak muda juga, harus terlibat aktif sebagai motor penggerak UMKM. Caranya bagaimana? Kita mesti kombinasikan dengan perkembangan teknologi. Terutama pemasaran,” beber Rannya.

Lebih jauh, Rannya mengungkapkan gagasannya untuk pemberdayaan UMKM Pulau Lombok dan NTB umumnya. Ia mengusung tagline “Bangga Buatan NTB”. Bangga Buatan NTB mengandung maksud agar masyarakat, khususnya di NTB baik Pulau Lombok dan Sumbawa aktif mempromosikan produk unggulan UMKM yang sehingga penjualan produk UMKM dapat meningkat.

“Saya tentu tidak bisa sendiri, Bangga Buatan NTB ini mesti ada dukungan dan partisipasi penuh dari seluruh masyarakat untuk menjadi pahlawan di negeri sendiri, dengan terus membeli dan memakai produk buatan NTB,” tegas Rannya.

Apalagi, ujar Rannya, saat ini Pemerintah Provinsi NTB mempunyai Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 43 tahun 2022 tentang bela beli produk lokal. Keberadaan pergub itu juga telah didukung dengan penerbitan e-katalog produk lokal. “Kita sudah punya wadahnya. Tinggal kita masifkan sosialisasi agar seluruh masyarakat memahami itu,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Dusun Kedondong Atas, Desa Pusuk Lestari, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat Iskandar Zulkarnain mengapresiasi perhatian Rannya dan HBK Peduli terhadap pelaku UMKM. Kepada Rannya, Iskandar berharap untuk dapat dibantu menemukan target pasar untuk menyalurkan produk gula semut secara konsisten.

“Terus terang keluhan kita selama ini soal pemasaran, promosi. Setiap hari memang selalu ada pesanan, tapi kita butuh kepastian. Agar produksi masyarakat juga bisa ditingkatkan,” kata Iskandar saat berdialog dengan Rannya.

Iskandar mengaku, produk gula semut dari daerahnya memang kini sudah banyak dicari. Hal itu lantaran kualitasnya yang memang dinilai sangat bagus. Bahkan, pelaku UMKM rumahan gula semut di tempatnya terus bertambah.

“Kami tentu mengapresiasi kepedulian Mbak Rannya kepada pelaku UMKM. Kami berharap dapat terus dibina dan ada upaya keberlanjutan dalam memperhatikan nasib para pelaku UMKM ini,” papar Iskandar. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer