Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah (Loteng) memutuskan menggelar konser band Dewa 19 pada 27 Oktober malam besok, sebagai rangkaian perayaan hari ulang tahun (HUT) kabupaten tersebut ke-78. Kendati, kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Tengah (Loteng) menyoroti penyelenggaraan konser itu, lantaran dinilai menghamburkan anggaran keuangan daerah.
Anggota DPRD Loteng, Ahmad Supli mengakui pihaknya menilai konser tersebut dilaksanakan bukan di waktu yang tepat, mengingat masih ada sejumlah persoalan di tengah masyarakat seperti kekeringan dan lain-lain yang urgen untuk ditangani. “Suasananya saja yang kurang tepat, padahal kita sedang kekurangan air di mana-mana. Suasananya sedang panas,” katanya, Rabu (25/10/2023) di Praya.
Menurut Supli, kondisi kekeringan yang berkepanjangan yang terjadi di Loteng mestinya Pemda Loteng mengajak masyarakat untuk salat istisqa. “Mestinya pemerintah mengajak masyarakat salat istisqa, kan lebih relevan,” ujarnya.
Selain itu, politisi PKS itu pun menyinggung mengenai penjajahan atau perang yang terjadi di Palestina sehingga konser ini kurang tepat. “Dengan situasi sekarang saya kira momennya tidak pas saja, apalagi sekarang juga beras mahal, cabai mahal, air bersih kurang,” imbuhnya.
Di sisi lain, pihaknya tidak mengetahui persis sumber dan besaran anggaran yang digunakan untuk menggelar konser tersebut. “Saya belum menemukan itu (mengenai anggara, Red) karena belum pernah kita bahas. Nanti kalau saya temukan kita sampaikan,” tandasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Loteng, Lalu Firman Wijaya mengatakan konser Dewa 19 tersebut sebagai rangkaian untuk merayakan HUT Loteng. Konser pun direncanakan pihaknya bisa disaksikan seluruh masyarakat secara gratis.
“Tidak ada tiket yang dijual untuk konser Dewa ini. Panitia tidak akan menyediakan tiket dalam bentuk apapun,” ujarnya, Dikatakan, konser Dewa 19 ini merupakan hiburan bagi masyarakat Loteng, sehingga ia berharap tidak ada pihak yang mencoba memanfaatkan acara tersebut untuk kepentingan pribadi.
Termasuk soal adanya sekelompok orang dengan mengiming-imingi tiket VIP agar bisa menonton konser tersebut. “Saya katakan dengan tegas, dikatakan bahwa konser Dewa ini acara gratis dan terbuka untuk semua orang,” tegas Firman. (fhr)
