31.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaEkonomiKebutuhan Uang Tunai di NTB Januari-Oktober Capai Rp8,36 Triliun, Perekonomian Masyarakat Disebut...

Kebutuhan Uang Tunai di NTB Januari-Oktober Capai Rp8,36 Triliun, Perekonomian Masyarakat Disebut Membaik

Mataram (Inside Lombok) – Bank Indonesia (BI) mencatat kebutuhan uang tunai (outflow) di NTB dari Januari hingga Oktober 2023 sebesar Rp8,36 triliun. Banyaknya kebutuhan tersebut menunjukkan perekonomian masyarakat mulai membaik. Sementara dari sisi arus uang yang masuk ke BI (inflow) tercatat sebesar Rp7,59 triliun, tumbuh 8,9 persen (yony).

“Kebutuhan uang tunai di NTB cenderung meningkat meskipun instrumen transaksi secara non tunai juga bertumbuh,” ujar Kepala perwakilan BI NTB, Berry Arifsyah Harahap, Rabu (8/11).

Maka itu, ia mengingatkan menjadi kewajiban bersama menjaga fisik rupiah yang beredar. Karena meski sudah didesain dan dibuat dengan dukungan teknologi terbaik, berdasarkan hasil pengukuran Indeks Kelayakan Uang pada semester 1 2023 di Provinsi NTB mencatat Indeks kelayakan yang berada di atas range uang layak edar berkualitas. “Pengukuran dilakukan di Kota Mataram dan Kota Bima dengan responden ibu rumah tangga dan pelaku UMKM,” ucapnya.

BI pun melakukan penguatan pemahaman rupiah kepada masyarakat tidak terbatas pada mengenali keaslian rupiah, melainkan bagaimana peranan dan fungsi rupiah secara luas dalam bentuk edukasi cinta bangga paham (CBP) rupiah. Di mana melalui CBP rupiah ini tumbuh pemahaman bagaimana mengenali keaslian rupiah, merawat fisik rupiah agar tidak cepat lusuh dan menjaganya dari tindak pidana pemalsuan uang.

“Edukasi CBP rupiah memperkenalkan rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, simbol kedaulatan negara, kewajiban penggunaan Rupiah dalam bertransaksi dan dampaknya terhadap perekonomian,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer