Lombok Barat (Inside Lombok) – Dari 3.441 peserta seleksi kompetensi dasar pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di Lombok Barat Lobar, ada 13 orang yang akan mengikuti tes dari berbagai lokasi di luar daerah.
Kepala BKDPSDM Lobar, Jamaludin menjelaskan sesuai kesepakatan, ada delapan titik lokasi yang menjadi tempat tes bagi peserta luar daerah yang mendaftar pada formasi PPPK Lobar.
Lokasi pertama adalah Aula Terpadu Politeknik Negeri Pontianak, dari sana akan ada satu peserta calon PPPK Lobar yang mengikuti tes. Kemudian di Jogja Expo Center 2 Yogyakarta, sebanyak dua peserta. Gedung Hall Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri sebanyak satu peserta, dan dari Gedung JodJokodi Convention Center (JCC) Kota Palu Sulawesi Tengah dua peserta.
Kemudian juga terdapat satu orang peserta dari Pekanbaru Riau yang mengikuti tes di Grand Sukha Hotel Pekanbaru. Lalu di Kantor Regional II BKN Surabaya sebanyak satu orang, serta Poltekkes Kemenkes DKI Jakarta 2 (Kebayoran Baru) sebanyak satu orang. Terbanyak di Poltekkes Kemenkes Denpasar sebanyak 4 peserta yang akan mengikuti tes dari sana.
Sedangkan sebanyak 3.428 peserta PPPK Lobar lainya yang berasal dari NTB akan mengikuti tahapan seleksi di Auditorium Bir Ali II Asrama Haji Mataram, yang akan dimulai Kamis, 16 November hari ini. “Lobar mulai pelaksanaan tesnya hari Kamis (16/11), pada Sesi III sekitar pukul 12.30 Wita,” terang Jamal, yang dikonfirmasi Rabu (15/11/2023).
Kata dia, pelaksanaan seleksi kompetensi PPPK Lobar dijadwalkan selama lima hari, mulai dari 16-20 November 2023. Para peserta pun diingatkan untuk membawa kartu tanda penduduk (KTP) elektronik asli/surat keterangan pengganti KTP, serta membawa kartu tanda peserta seleksi kompetensi yang sudah dicetak melalui laman akun SSCASN para peserta.
“Kita imbau peserta untuk tidak terlambat, kalau bisa 30 menit sebelum waktunya datang,” imbaunya. Terkait penentuan lokasi pelaksanaan seleksi kompetensi itu, pihaknya hanya bisa memilih tempat yang ada di seputaran kawasan Lobar dan sekitarnya, karena sampai saat ini Pemda Lobar belum memiliki gedung CAT sendiri untuk pelaksanaan seleksi kompetensi. “Kita hanya (menentukan) tempat saja, jadi seluruh fasilitas dan peralatannya disiapkan pemerintah pusat (BKN),” imbuhnya.
Jamal tak memungkiri, bahwa gedung CAT sangat dibutuhkan daerah untuk melakukan berbagai asesmen kepegawaian. Namun karena kondisi anggaran daerah yang terbatas, rencana itu belum bisa terealisasi hingga kini. “Kalau ditanya butuh ya dibutuhkan, tetapi karena keterbatasan anggaran, jadinya kita masih bekerjasama dengan instansi lain (BKN),” tandasnya. (yud)
