Lombok Barat (Inside Lombok) – Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) NTB bersama PT Pertamina Patra Niaga menanam ribuan bibit pohon buah, seperti mangga dan nangka untuk menghijaukan kawasan hutan produksi di Desa Batu Putih, dan kawasan wisata Desa Gili Gede Indah, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Selasa (26/12).
Kegiatan penanam ribuan batang bibit pohon nangka dan mangga ini bekerja sama dengan Forum Wartawan Ekonomi (FWE) NTB dan didukung Pemprov NTB melibatkan petani kawasan hutan dan masyarakat di hutan Batu Putih. Hadir juga Kepala Dinas LHK Provinsi NTB Julmansyah dan perwakilan pejabat Pemkab Lombok Barat.
Penjabat Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi mengapresiasi kegiatan penanaman ribuan bibit pohon buah di kawasan hutan produksi di Desa Batu Putih yang dilakukan oleh Hiswana Migas dan Pertamina bermitra dengan FWE NTB. Selain itu, mengajak petani di kawasan hutan untuk menjaga dan melindungi hutan, agar tetap asri dan menjaga merawatnya dari potensi pembalakan liar.
Dengan keterlibatan semua pihak untuk ikut berkontribusi melakukan penanaman guna menjaga keberlangsungan alam, yang asri dan mampu meminimalisir terjadinya banjir bandang. “Ketika kita melakukan eksploitasi tanpa kendali, maka dampaknya bumi sudah mulai makin panas,” kata Gita.
Ketua Hiswana Migas NTB, I Komang Mahendra Gandhi menyampaikan bahwa melalui kegiatan penanaman pohon ini, pihaknya ingin bersama-sama menyatukan semangat bersama semua pihak, termasuk kalangan wartawan untuk menghijaukan bumi. “Dengan kegiatan ini, diharapkan berdampak terhadap berkurangnya suhu bumi yang dirasakan semakin panas saat ini karena produksi karbon belum seimbang dengan penyerapan karbon oleh pepohonan,” terangnya.
Hiswana Migas NTB ingin memulai kegiatan sosial ini, harapannya agar lebih banyak pihak yang ikut melakukan kegiatan yang sama, melestarikan alam. Ia juga menyampaikan, bisa jadi Hiswana belum banyak dikenal masyarakat, di mana organisasi ini merupakan perhimpunan para pengusaha minyak dan gas, kegiatan usaha berkaitan dengan produksi karbon.
Anggota Hiswana Migas NTB jumlahnya 200 orang. Terdiri atas pengusaha SPBU dan pengusaha elpiji yang sudah menebus aktivitas usaha yang berkaitan dengan produksi karbon tersebut dengan kontribusi pajak bahan bakar. “Nilai pajak yang dibayar mungkin nomor dua dari sumber pajak lainnya yang diperoleh NTB atau sekitar 10 persen sumbangan secara tidak langsung,” ujarnya.
Untuk kontribusi langsung, pihaknya menginisiasi penanaman bibit pohon di Desa Batu Putih, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Upaya ini dilakukan, karena Hiswana Migas NTB menyadari bahwa secara tidak langsung ikut mengotori bumi. Bibit pohon ditanam diharapkan tumbuh besar dan bermanfaat luas, tidak hanya untuk kelestarian alam, tapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi warga Desa Batu Putih, dari hasil buah dihasilkan ketika pohon sudah tumbuh besar.
Gandhi menambahkan, kegiatan penanaman pohon ini merupakan rangkaian dari HUT ke 65 Provinsi NTB, HUT ke 66 Pertamina, dan Muscab ke XI Hiswana Migas NTB (Tahun 2023).
Sales Area Manager Retail NTB, PT Pertamina Patra Niaga, Agung KH Resa Wijaya juga mengajak masyarakat untuk menggunakan BBM ramah lingkungan, sehingga bisa menurunkan emisi karbon dari penggunaan kendaraan bermotor.
“Kami berharap agar Pj Gubernur NTB juga mensyiarkan upaya pelestarian yang dilakukan oleh Hiswana Migas NTB, agar asosiasi pengusaha lainnya juga ikut terlibat agar ada keseimbangan suhu di bumi,” katanya.
Sementara itu, Ketua FWE NTB, Bulkaino menjelaskan kegiatan penanaman ribuan bibit pohon tersebut diinisiasi Hiswana Migas NTB dengan menggandeng FWE NTB agar bisa memberikan kontribusi secara bersama-sama terhadap pelestarian alam dan pengurangan emisi karbon. “Kami bersama-sama melaksanakan kegiatan ini agar bisa berkontribusi untuk alam meskipun secuil,” sebutnya.
Penanaman simbolis dilakukan Pj Gubernur NTB H Lalu Gita Ariadi, Ketua Hiswana Migas NTB I Komang Mahendra Gandhi, Sales Area Manager Retail NTB, PT Pertamina Patra Niaga Agung KH Resa Wijaya, dan rombongan Hiswana Migas NTB, Pertamina Patraniaga, serta FWE NTB dan masyarakat petani pengelola kawasan hutan Batu Putih. (dpi)
