27.5 C
Mataram
Senin, 30 September 2024
BerandaEkonomiOJK NTB Masifkan Literasi Keuangan Sampai ke Desa-desa

OJK NTB Masifkan Literasi Keuangan Sampai ke Desa-desa

Mataram (Inside Lombok) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB akan terus berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat hingga ke desa-desa, sebagai upaya mencerdaskan masyarakat dari sisi keuangan. Artinya dengan mereka semakin memahami literasi keuangan maka akan melindungi mereka dari berbagai skema penipuan.

Menurut hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilaksanakan OJK pada tahun 2022, tercatat sebesar 85,10 persen responden telah menggunakan produk atau layanan jasa keuangan formal di berbagai industri keuangan.

Di sisi lain, tingkat pemahaman masyarakat terhadap hal tersebut masih rendah yaitu sebesar 49,68 persen. Sementara itu, indeks literasi keuangan masyarakat NTB sebesar 65,45 persen yang merupakan tertinggi ke-2 secara nasional, dan inklusi keuangan sebesar 82,34 persen di bawah rata-rata nasional.

“Kondisi ini kami harapkan selalu meningkat konsisten dengan melibatkan anak muda dalam proses pencapaiannya. Peringkat NTB bukanlah hal terpenting, yang utama adalah nilai indeks yang dicapai setiap tahunnya selalu meningkat”, ujar Kepala OJK NTB, Rico Rinaldy, Kamis (25/1).

- Advertisement -

Diharapkan dari literasi keuangan ini, masyarakat terutama anak muda dapat mengenali lembaga jasa keuangan yang legal, ragam produk layanan keuangan yang dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Serta mengetahui cara menghindari berbagai penawaran investasi ilegal yang berpotensi merugikan masyarakat.

“Jadi kami menanamkan mindset semangat belajar dengan melibatkan anak muda, kegiatan ini diharapkan mampu mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat di NTB,” imbuhnya.

Untuk mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat hingga ke perdesaan, OJK NTB bekerjasama dengan Gerakan Mengajar Desa menyelenggarakan kegiatan Training of Trainers (ToT) kepada Relawan Gerakan Mengajar Desa NTB. Dengan beberapa pemateri dari OJK, perbankan dan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan asuransi.

“Kami dari OJK menjelaskan mengenai tugas dan fungsi OJK, mekanisme pengaduan dan penyelesaian sengketa melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK), serta tips mengenali penawaran investasi dan pinjaman online ilegal,” terangnya.

General Secretary Gerakan Mengajar Desa NTB Baiq Yulia Rizkia Wulandari mengatakan, Gerakan Mengajar Desa diisi oleh para anak muda yang ingin memajukan negeri melalui program Ekspedisi Mengajar Desa Batch 3. Peserta yang hadir dalam kegiatan ToT ini sebanyak 90 orang mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di NTB.

“Dengan bekal ilmu membuat seseorang mampu mengubah dunia, terutama di tangan anak muda Indonesia yang kreatif, inovatif, dan kolaboratif. Edukasi keuangan hingga ke masyarakat pedesaan sangatlah penting,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -


Berita Populer