Mataram (Inside Lombok) – Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus merilis sebanyak 507.404 warga NTB telah tercatat NIK-nya (Nomor Induk Kependudukan) dalam setiap pembelian tabung elpiji subsidi 3 kilogram (kg). Jumlah tersebut merepresentasikan dukungan masyarakat akan subsidi tepat elpiji 3 kg, sejak diberlakukan kewajiban pencatatan KTP di setiap pembelian.
Area Manager Comm, Rel & CSR, Ahad Rahedi mengatakan NTB telah memulai sosialisasi pembelian elpiji menggunakan KTP sejak Maret 2023 secara bertahap di tiap kabupaten/kota. Status sosialisasi ditingkatkan yang tadinya periode Maret-Desember 2023 yang tidak membawa KTP tetap dilayani, mulai 1 Januari ini semua wajib membawa KTP.
“Karena masih fase sosialisasi yang sudah diinput NIK nya, ternyata tidak termasuk dalam warga kurang mampu berdasarkan database DTKE/P3KE Kementerian Sosial, tetap akan dilayani oleh pangkalan bisa tetap membeli elpiji 3kg,” ujar Ahad Rahedi, Kamis (1/2).
Langkah-langkah ini dilakukan sebagai bagian terintegrasi dari transformasi pendistribusian elpiji 3 kg untuk memastikan bantuan subsidi yang diberikan oleh pemerintah benar-benar dinikmati oleh kelompok masyarakat yang membutuhkannya. Dengan demikian, pembelian elpiji 3 kg dapat terfokus pada rumah tangga, usaha mikro, nelayan, dan petani yang memenuhi syarat.
Secara Umum harga eceran tertinggi (HET) yang berlaku sesuai SK Gubernur Provinsi NTB melalui keputusan Gubernur NTB Nomor 750/444/2023 adalah Rp. 18.000 per tabung. Di wilayah NTB sendiri terdapat 5.177 pangkalan elpiji 3 kg.
“Jumlah tersebut jika dibagi dengan jumlah desa di wilayah NTB maka rata-rata terdapat 2-3 pangkalan per desa. Sejumlah 85,3 persen pangkalan telah melakukan pencatatan NIK menggunakan KTP secara digital,” terangnya.
Sedangkan untuk sisanya belum melakukan pencatatan secara digital, karena terdapat kendala jaringan akibat lokasi yang berada di wilayah pelosok. Namun tetap dicatat secara manual.
“Untuk pasokan elpiji saat ini dalam kondisi aman. Konsumsi elpiji harian masyarakat NTB saat ini sebesar 410 Metrik Ton (MT) per hari. Sedangkan ketahanan stok elpiji di wilayah NTB per 31 Januari mencapai 868,2 MT atau 2,1 kali lipat dari konsumsi normal harian,” jelasnya.
Sementara itu, jelang perhelatan pemilu di pertengahan Februari 2024 Pertamina memastikan konsumsi elpiji dalam kondisi aman. Selain itu, dihimbau kepada masyarakat untuk tidak memberikan KTP kepada selain pangkalan elpiji 3kg, dan menunggu proses input NIK di pangkalan dan tidak perlu meninggalkan KTP di pangkalan. Apabila ditemukan pelanggaran dalam penggunaan data KTP, masyarakat tinggal melapor ke Call Center 135.
“Kami akan berikan sanksi mulai dari teguran, pencabutan alokasi sampai pemutusan hubungan usaha. Untuk mendapatkan harga termurah masyarakat dapat membeli di pangkalan elpiji 3 kg,” pungkasnya. (dpi)