27.5 C
Mataram
Selasa, 22 Oktober 2024
BerandaLombok TengahPelayanan RSUD Praya Dikeluhkan, Direktur Beri Atensi

Pelayanan RSUD Praya Dikeluhkan, Direktur Beri Atensi

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya, Lombok Tengah (Loteng) kembali dikeluhkan. Kali ini lantaran dugaan diskriminasi pelayanan pada keluarga pasien pengguna BPJS Kesehatan dan non BPJS Kesehatan.

Kritikan itu dilontarkan lewat platform Facebook dengan akun Hasan Basri RSUD. Dalam unggahan itu ia menyinggu pelayanan publik yang dinilai perlu mempraktikkan kualitas pelayanan yang baik, antara lain dengan tidak ada diskriminasi dari tata cara komunikasi dengan keluarga pasien pengguna asuransi seperti BPJS kesehatan dengan pasien non asuransi.

“Kami tentu paham bagaimana sibuk dan banyaknya pasien yang dilayani, tapi itu tugas dan kewajiban mereka yang terkait di RSUD Praya,” tulisnya. Hasan juga menyebut, sudah terlalu banyak keluhan dari masyarakat yang lain dengan akun medsos yang lain. “Pekerjaan apa yang tidak capek tapi itu sudah pilihan, kebetulan saja postingan ini ramai karena sama masalahnya,” tandasnya.

Menanggapi kritikan itu, Direktur RSUD Praya, Mamang Bagiansyah mengatakan pihaknya mengapresiasi kritik saran dari masyarakat. Kritik dan saran yang konstruktif menjadi cambuk untuk perbaikan pelayanan lebih baik lagi.

- Advertisement -

“Kami tidak anti kritik, silahkan kritik dan sarannya yang positif untuk perbaikan pelayanan atas atensi, atas koreksi, kritik saran masyarakat pengguna layanan di RSUD Praya,” katanya. Pihaknya pun siap memperbaiki semua pelayanan, baik medis maupun non medis yang diakui memang masih banyak kekurangan.

“Sejak Juni kami sudah melaksanakan modul SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) yang baru. Yaitu dalam tahap pertama ini adalah modul Rekam Medik Elektronik (RME),” jelasnya.

Dikatakan, RME ini disamping memang perintah Undang-Undang, akan terwujud proses pelayanan yang efisien. Mulai sejak pendaftaran online, hingga layanan resep obat elektronik.

“Jadi tidak perlu lagi ada cetak berkas rekam medik, tidak perlu lagi cetak berkas billing pasien, tidak perlu lagi cetak buku resep, dan sebagainya. Juga akan ada efisiensi sumber daya manusia: tidak perlu lagi tenaga untuk antar-antar berkas rekam medik, tidak perlu lagi ruang besar untuk menyimpan berkas” ujarnya.

Dijelaskan, sebagai salah satu instansi pelayanan publik, Mamang berkeyakinan tidak akan mampu memuaskan semuanya. Karena hanya Allah SWT pemilik kesempurnaan itu. “Yang dapat kami janjikan adalah upaya tiada henti untuk terus berbenah, beriuk meriri (benahi bersama sama),” ujarnya.

Dia berharap agar masyarakat Loteng semakin dewasa dalam menyampaikan kritik saran, perubahan menuju kebaikan juga membutuhkan proses, waktu, energi, biaya, dan tentu saja kesabaran semua pihak. “Semoga layanan publik di Loteng ke depan semakin maju,” harapnya. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer