Mataram (Inside Lombok) – Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 79 sudah semakin dekat. Para pasukan pengibar bendera (Paskibra) Provinsi NTB memaksimalkan latihan dan kesiapannya sudah mencapai 90 persen
Petugas pengerek bendera Paskibra NTB, Lalu Muhammad Bagus Rizkullah Febrian Putra dari SMA Negeri 1 Mataram mengatakan dalam sehari latihan mulai dari pagi hingga 12.00 wita. Dilanjutkan lagi pukul 15.00 wita hingga pukul 18.00 wita.
“Kalau sekarang latihan kita sudah sangat maksimal. Setiap hari dari pagi sampai siang dan siang sampai sore,” katanya.
Setiap hari katanya harus ada peningkatan kualitas latihan atau sudah minim kesalahan yang dilakukan. Jelang tanggal 17 Agustus ini, sebagai pengerek bendera cukup deg degkan karena biasanya paling disorot pada saat apel.
“Jadi walaupun kita jadi sorotan kita harus tetap fokus mengerek bendera,” katanya.
Meski pertama kali menjadi bagian dari paskibra, dia mengaku cukup percaya diri untuk bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Karena menjadi bagian dari peringatan HUT RI ini, memberikan banyak perubahan dalam hidupnya salah satunya disiplin.
Pembentukan karakter katanya paling terasa selama karantina yaitu harus bertanggung jawab untuk bisa menyelesaikan tugasnya serta disiplin. “Harus siap siaga. Dilatih untuk siap siaga dalam kondisi apapun,” katanya.
Selama latihan, para paskibra tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Namun sudah ada konpensasi yang diberikan dan bisa mengejar materi pelajaraan setelah tugasnya sebagai paskibraka selesai.
“Kita sudah jelasin kepada guru kalau kita ikut paskibra dan nanti kita bisa mengejar pelajaran,” katanya.
Sementara itu, M. Saiful Rahman mengatakan ebanyak 28 paskibra Provinsi NTB sudah diseleksi sejak bulan Juli lalu. Puluhan paskibra tersebut mewakili 10 kabupaten dan kota di NTB.
“Kita sudah siap untuk melaksanakan tugas adik-adik kita ini. Pada bulan Agustus ini setiap hari dan nanti akan berakhir pada tanggal 15 Agustus,” katanya.
Paskibra ini memang diarahkan agar ada keterwakilan di 10 kabupaten dan kota. Sebelum seleksi tinggkat provinsi, para siswa mengikuti seleksi tingkat kabupaten dan bahkan sekolah masing-masing. “Ada seleksi dulu. Jadi tingkat kabupaten itu dikirim dua orang putra dan putri untuk seleksi tingkat provinsi dan tingkat nasional,” katanya.
Tes -tes yang harus dilalui yaitu kebangsaan, psikotes dan tes fisik dan beberapa tes lainnya,” katanya. (Azm)
