Lombok Utara (Inside Lombok) – Gelaran event internasional MotoGP di Sirkuit Mandalika menjadi ajang yang ditunggu-tunggu semua pihak, termasuk di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Sayangnya, hingga kini belum ada kejelasan apakah MotoGP akan dilaksanakan atau tidak, lantaran masih ada persoalan hosting fee sekitar Rp231 miliar yang belum dibayarkan.
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) melalui Dinas Pariwisata KLU sendiri telah mempersiapkan konsep dengan tertata untuk menyambut MotoGP. Terlebih beberapa destinasi wisata di KLU, seperti Tiga Gili (Trawangan, Meno, Air) sedang ramai tamu yang bisa menjadi target pasar menonton MotoGP.
“Tapi belum ada sama sekali kejelasan (pembayaran hosting fee MotoGP). Mau memulai, sepertinya kurang pas. Kita juga harus menunggu info update-nya seperti apa (dari penyelenggara, Red),” ujar Kepala Dispar KLU, Denda Dewi Tresni Budi Astuti, Rabu (4/9).
Di sisi lain, sampai saat ini tidak ada pihak yang berkoordinasi dengan Dispar KLU terkait pelaksanaan MotoGP 27-29 September mendatang itu. Sehingga menurut Denda perlu ada persiapan yang lebih matang. “Belum ada juga undangan rapat untuk itu, kami juga belum bisa melakukan banyak,” terangnya.
Diakuinya dari awal untuk konsepnya sendiri semua sudah tertata, sehingga tamu bisa ikut menonton MotoGP. Sekarang ini tinggal menunggu informasinya saja. Terlebih persiapan menyambut MotoGP ini tidak hanya Dispar saja, tetapi lintas sektor sehingga ketika sudah pasti maka tinggal dijalankan saja “Paling tidak ada pertemuan awal dengan semua stakeholder, siapa berbuat apa. Belum ada sampai saat ini. Masih sepi informasi,” ucapnya.
Sementara itu, untuk kunjungan wisatawan ke tiga Gili saat ini progresnya mulai menurun. Dari sebelumnya sekitar 3.700 per hari, sekarang ini sekitar 2.900 per hari. “Angka kunjungan sekarang ini modelnya masih stagnan. Turun naiknya tidak terlalu jauh. Kalau dia masih cuacanya begini sampai September Oktober, ada kunjungan dan berlanjut di Desember,” demikian. (dpi)