Lombok Tengah (Inside Lombok) – Memasuki musim tanam ketiga, Dinas Pertanian Lombok Tengah (Loteng) memproyeksikan pembagian lahan tanam. Antara lain 96 ribu hektare lahan pertanian untuk tanam padi, 19 ribu hektare untuk tanaman jagung, serta 5 ribu hektare untuk tanaman kedelai.
“Itu kan panennya di hitung Januari sampai Desember, yang bermuara ke produksi itu adalah masa panen,” ujar Kabid Pertanian Dinas Pertanian Loteng, Zainal Arifin. Dijelaskan, kondisi saat ini dengan mengacu dengan curah hujan yang cukup tinggi hampir di seluruh wilayah Loteng sudah mulai melakukan penunggalan.
“Misalnya di Kecamatan Pujut di sana sekitar dua minggu sudah ada sawah yang ditanami. Tidak melalui persemaian itu gugurancah, tapi sekarang rata-rata petani sudah mulai semai benih,” jelasnya.
Sampai akhir Desember ini diperkirakan hampir 50 persen sawah milik petani sudah ditanami padi, hingga bulan Januari diperkirakan sudah tuntas. “Kondisi iklim kita sekarang menurut BMKG kan Lanina atau sangat basah karena banyak air, itu kebalikan dari tahun kemarin yakni elnino,” imbuh Zainal.
Pihaknya berharap dengan kondisi cuaca saat ini bukan menjadi kendala sehingga bisa mencapai target-target yang sudah ditetapkan di tahun 2025 ini. “Kami perkirakan di musim pertama ini dengan luas tanam sekitar 52 ribu hektare lebih, mungkin sekitar 200 hektar yang ditanami selain komoditas padi seperti cabai dan lain-lain di musim hujan,” katanya. (fhr)
