Lombok Tengah (Inside Lombok) – Puluhan petani di Lombok Tengah (Loteng) melakukan demonstrasi di depan gedung DPRD setempat. Mereka menyampaikan aspirasi terkait sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi, terlebih pada musim tanam seperti saat ini.
Salah satu peserta aksi, Nasarudin mengatakan saat ini petani sangat kesulitan mendapatkan pupuk, padahal musim tanam sudah dimulai. “Sesuai dengan hasil investigasi, hasilnya mengecewakan. Kelompok tani di Desa Prabu, sudah banyak yang menyerahkan uang ke pengecer, tapi sampai saat ini belum mendapatkan pupuk,” ujarnya saat menyampaikan orasi, Kamis (19/12).
Lebih lanjut, dia menduga ada permainan antara distributor dengan pengecer sehingga terjadi kesulitan pupuk bahkan tidak ada yang sampai di tangan petani. “Kami menduga jatah kami itu dijual ke lain tempat ketika masyarakat, dengan harga yang yang cukup tinggi,” tegasnya.
Sementara itu salah satu ketua kelompok tani desa Prabu, Samsudin, saking sulitnya mendapatkan pupuk petani terpaksa harus membeli pupuk dengan harga tinggi Rp300 ribu sampai Rp350 ribu. “Petani terancam tidak bisa memupuk tanamannya. Kami minta pihak terkait harus segera meninjau pengecer nakal ini,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Loteng yang menemui massa aksi, mengatakan pihaknya berjanji akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait apa yang menjadi permintaan masyarakat. “Kita akan minta satgas untuk melakukan mitigasi dan pencegahan preventif terhadap 178 pengecer yang ada di Loteng,” katanya. (fhr)
