Mataram (Inside Lombok) – Menjelang pelaksanaan XXII PON 2028 mendatang, KONI NTB akan melakukan revitalisasi sejumlah venue yang akan digunakan. Salah satu venue yang akan ditata ulang yaitu gedung olahraga (GOR) 17 Desember Turida Kota Mataram.
Ketua Umum KONI Provinsi NTB, Mori Hanafi mengatakan kebutuhan anggaran untuk penataan GOR 17 Desember yaitu sebesar Rp500 miliar. Penataan yang sudah ada lebih baik dilakukan daripada membangun baru karena bisa menelan anggaran yang cukup besar. “Kalau membangun yang baru venue olahraga nanti kita harus menganggarkan cukup besar untuk penataannya,” kata Mori.
GOR Turida yang akan ditata tersebut akan berstandar FIFA sehingga membutuhkan anggaran yang cukup besar. KONI NTB sudah membuat desain penataan GOR Turida dan sudah diusulkan ke pemerintah pusat.
Selain rencana menata Stadion GOR 17 Desember, KONI NTB juga mengajukan rencana pembangunan dua GOR lagi sebagai venue PON 2028 mendatang. Dua GOR tersebut yaitu di Gunung Sari Lombok Barat dengan anggaran sekitar Rp180 miliar dan GOR di Kota Bima dengan anggaran sekitar Rp 200 miliar. “Kita sudah melakukan kajian yang dalam sehingga kita mengajukan perbaikan venue dan pembangunan venue baru yang sesuai kebutuhan,” katanya.
Pada PON XXII tahun 2028 mendatang NTB dan NTT menjadi tuan rumah. Provinsi NTB mendapatkan 26 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan dari 45 cabor. Dari puluhan cabor ini, kesiapan KONI NTB sudah mencapai 30 persen.
Berbagai sarana dan prasarana yang sudah ada akan dijadikan sebagai venue. Di Pulau Sumbawa akan dipusatkan di beberapa kabupaten saja. Sedangkan di Pulau Lombok hampir merata menjadi pusat pelaksanaan pertandingan. “Kita masih banyak gedung-gedung yang akan kita optimalkan untuk pelaksanaan PON,” katanya.
Menurutnya, dukungan pemda terhadap pelaksanaan olahraga sangat besar seperti dari segi penyiapan anggaran. “Kita sangat siap dan apalagi pemerintah provinsi sangat kencang dukungnya,” katanya. (azm)
