31.5 C
Mataram
Jumat, 29 Maret 2024
BerandaBerita UtamaAnak-anak Lingkar di Mandalika Menimba Ilmu di Sekolah Lingkungan

Anak-anak Lingkar di Mandalika Menimba Ilmu di Sekolah Lingkungan

Mataram, 28/2 (Inside Lombok) – Sebanyak 80 anak yang tinggal di lingkar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika menimba ilmu secara gratis di sekolah berwawasan lingkungan atau “Eco School Nusantara” di Desa Sengkol, Kabupaten Lombok, Nusa Tenggara Barat.

“Dulu awal beroperasi sekolah ini hanya 25 anak yang belajar, sekarang sudah bertambah menjadi 80 anak,” kata Program Koordinator “Eco School Nusantara” Eliyan Umamy, di Kabupaten Lombok Tengah, Minggu.

Ia menyebutkan puluhan anak usia sekolah dasar tersebut berasal dari beberapa dusun di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Mereka mendapatkan berbagai pelajaran yang tidak diperoleh di sekolahnya, seperti Bahasa Inggris dan literasi mendongeng.

- Advertisement -

Namun, kata Eliyan, pelajaran yang sama dengan di sekolah juga tetap diberikan, seperti Matematika dan lainnya. Hanya saja, metode pembelajaran yang mungkin berbeda, sehingga mereka berminat untuk bergabung.

“Di sini, mereka juga bisa belajar sambil bermain. Mungkin itu juga yang membuat mereka bersemangat,” ujarnya.

Ia mengatakan proses belajar mengajar dilakukan pada pukul 16.00 hingga 17.30 Wita, atau di luar jam sekolah formal.

Pembelajaran diberikan oleh para relawan di bidangnya. Relawan tersebut ada yang masih kuliah dan meluangkan waktu untuk berbagi pengetahuan. Ada juga dari kalangan pekerja yang peduli terhadap pendidikan anak-anak.

“Kami memberi ruang dan kesempatan bagi para relawan yang ingin bergabung untuk membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia lingkar Mandalika sejak dini,” ucapnya.

Menurut dia, jumlah siswa Eco School Nusantara akan terus bertambah karena para orang tua yang tinggal di sekitar sekolah banyak yang berminat memasukkan anaknya.

Mereka ingin agar anaknya tidak menghabiskan waktu hanya bermain tanpa ada manfaat. Apalagi hanya memainkan telepon genggam (gadget) di rumah.

Eliyan menambahkan adanya kesadaran orang tua memang menjadi salah satu tujuan dari keberadaan Eco School Nusantara. Di samping menjembatani kesenjangan pembangunan KEK Mandalika yang sudah sangat pesat, namun belum diikuti tingginya kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal.

Selain itu, untuk mendidik anak-anak sejak dini agar mereka kritis melihat berbagai permasalahan sosial dan lingkungan yang ada di sekitarnya, termasuk masalah pernikahan dini.

“Memang tidak bisa instan melihat hasilnya sekarang. Tapi tidak ada salahnya kita menyiapkan SDM lokal dari sekarang sehingga mereka tidak menjadi penonton ketika Mandalika sudah berkembang pesat,” katanya.

Eco School Nusantara yang mengusung slogan education, environment dan economy tersebut dibangun dari dana tanggung jawab sosial (CSR) PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB. Lokasinya berada di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Sekolah berwawasan lingkungan tersebut diresmikan sekaligus beroperasi pada 7 Desember 2020.

Senior Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Handi Biantoro mengatakan Eco School Nusantara tersebut bisa menjadi ruang belajar alternatif (after class) bagi anak-anak dan terbuka untuk umum.

Sesuai namanya, eco school dapat membangun kesadaran melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan, di antaranya mengolah sampah dan berkebun yang tentunya hal-hal bernilai positif dan bermanfaat untuk anak-anak.

“Program bantuan melalui program PLN Peduli itu merupakan wujud kepedulian PLN terhadap masyarakat, khususnya di sekitar instalasi milik PLN. Hal ini tentu tidak lepas dari dukungan para pihak terkait dan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Handi juga berharap melalui Eco School tersebut anak-anak dapat memperoleh materi tentang kelistrikan sejak dini, seperti cara menggunakan listrik dengan aman, manfaat listrik untuk sekitar dan lain-lain.

“Ke depan, pengelolaan Eco School Nusantara tersebut dilakukan oleh Lombok Eco International Connection (LEIC),” katanya.(Ant)

- Advertisement -

Berita Populer