23.5 C
Mataram
Minggu, 5 Mei 2024
BerandaBerita UtamaCerita Embung Embang di Desa Lekor: Air Sering Berubah Warna, Dipercaya Bawa...

Cerita Embung Embang di Desa Lekor: Air Sering Berubah Warna, Dipercaya Bawa Kesembuhan

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Lingkok Embung Embang yang berlokasi di Dusun Pepao Timur I, Desa Lekor, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah (Loteng) sempat viral di media sosial. Pasalnya, air kolam yang semula berwarna bening, sempat mendadak berubah warna menjadi merah muda.

Perubahan warna air itu membuat warga desa setempat dan warga dari desa lain berduyun-duyun datang mandi dan mengambil air embung itu untuk diminum. Warga percaya perubahan warna air itu menjadi pertanda suatu khasiat mujarab bisa menjadi obat dan membuat tubuh sehat.

Khasiat air yang mendadak berubah warna itu bahkan menarik sejumlah bakal calon legislatif (bacaleg) yang sebentar lagi akan bertarung di kontestasi politik ikut datang. Baik untuk mandi atau sekadar membasuh muka di embung yang viral tersebut.

“Saat viral itu banyak yang datang mengambil air, warga di sini dan dari luar desa. Ada calon dewan juga yang datang dari Loteng maupun Lotim,” kata Kepala Dusun Pepao Timur I, Muslim saat ditemui di kediamannya, Senin (1/5/2023).

- Advertisement -

Ia menceritakan, air yang keluar dari bawah pohong beringin itu berubah warna bukan yang pertama kali. Sebelumnya juga sempat berubah warna sebanyak empat kali. Namun karena warga setempat menganggap hal itu sebagai fenomena alam biasa, sehingga pihak dusun dan warga tidak menggubris.

“Warnanya hijau, pelangi, putih seperti air beras itu dan terakhir merah muda. Tapi kita tidak pernah kita tanggapi, (dianggap) fenomena alam,” ungkap Muslim. Diceritakan, air kolam yang berubah menjadi warna merah muda itu terjadi pekan kemarin.

Setelah perubahan warna pekan lalu itu, banyak orang datang hingga membuat air kolam tersebut langsung habis. “Ada yang bawa pulang untuk obat, masukkan ke dalam botol. Ada juga buat mandi untuk kesehatan dan lain-lain. Langsung habis air kolam, kering. Tapi (sekarang) air kembali normal,” ujarnya.

Selain kolam yang menampung air, di tempat tersebut juga terdapat sembilan sumur kecil yang merupakan mata air. Sumber air ini dimanfaatkan oleh warga sebagai tempat memenuhi kebutuhan air minum sehari-hari.

Selain itu juga warga setempat menjadikan lokasi tersebut sebagai situs budaya. Muslim pun berharap dengan viralnya kolam pemandian ini sebagai pertanda yang baik. Paling tidak mendapat perhatian dari pihak terkait untuk memberikan dukungan agar situs budaya ini tetap terjaga kelestariannya.

“Semoga ada perhatiannya, terakhir dibenahi saat Gubernur NTB Lalu Serinata kemari. Beliau juga pernah mandi di sini,” pungkasnya. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer