Mataram (Inside Lombok) – Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Barat mengadakan diskusi mingguan secara sederhana sebagai salah satu cara menebar “virus” berwirausaha di kalangan milenial yang dinilai lebih siap untuk menghadapi persaingan revolusi industri 4.0.
“Ini amanah Gubernur NTB karena kalangan milenial kekurangan tempat untuk nongkrong dan pemerintah harus dekat dengan mereka, hadir dengan mereka bukan ada jarak,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti, usai menjadi pembicara dalam acara ngobrol ekonomi industri 4.0 di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan diskusi dengan kalangan milenial secara sederhana merupakan salah satu bentuk terobosan untuk menggali masukan dari para mahasiswa, sarjana, organisasi kepemudaan, dan ambasador serta peserta program inkubasi bisnis STIP 2019.
Dalam diskusi tersebut diperoleh berbagai masukan dan ide-ide yang luar biasa tentang upaya menciptakan industri sesuai dengan perkembangan kemajuan teknologi.
Menurut Nuryanti, masukan dari kalangan milenial yang menjadi peserta diskusi bisa dipertimbangkan menjadi kebijakan pemerintah daerah dalam menelurkan program berbasis riset.
“Itu lah dasarnya kenapa kegiatan kami laksanakan dengan pendekatan khusus untuk milenial. Ini pertama kali dan dilakukan pada momen Hari Ulang Tahun ke-61 NTB. Antusias kalangan milenial untuk menjadi peserta juga luar biasa,” ujarnya.
Ia juga berharap upaya menebar “virus” kewirausahaan di kalangan milenial melalui kegiatan-kegiatan diskusi sederhana juga dilakukan oleh organisasi perangkat daerah lainnya lingkup Pemerintah Provinsi NTB.
Begitu juga dengan di 10 kabupaten/kota. Sebab, dengan cara memberikan wadah berkumpul bagi kalangan milenial bisa diperoleh berbagai masukan-masukan yang luar biasa untuk dijadikan program di masing-masing daerah.
“Kami melakukan pertemuan semacam ini sekali seminggu. Kami juga akan mulai ke kabupaten/kota pada 2020 bersamaan dengan kegiatan monitoring dan evaluasi,” ucap Nuryanti.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achris Sarwani, mengapresiasi terobosan Dinas Perindustrian NTB yang memberikan wadah berkumpul dan berinteraksi kalangan milenial dengan pemerintah daerah.
Menurut dia, strategi komunikasi tersebut bisa menjadi cara efektif untuk menumbuhkan minat kewirausahaan di kalangan milenial. Sebab, kewirausahaan sudah menjadi motor penggerak perekonomian.
“Menumbuhkan jiwa wirausha adalah pilihan yang menjajijkan bukan lagi harus terfokus menjadi aparatus sipil negara. Harus dari awal seperti itu digaungkan kepada kalangan milenial,” katanya.
Bank Indonesia, kata dia, juga terus menumbuhkan semangat berwirausaha kepada peserta program Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI) yang maksimal usianya 40 tahun.
Begitu juga dengan Generasi Baru Indonesia (GenBI). Para mahasiswa yang menerima beasiswa Bank Indonesia tersebut memperoleh edukasi tentang kewirausahaan pada tahap akhir mengikuti program. (Ant)