27.5 C
Mataram
Jumat, 3 Mei 2024
BerandaBerita UtamaDispar Loteng Kecam Aksi Kakek-Kakek Diduga Rekam Wisatawan di Pantai Kuta

Dispar Loteng Kecam Aksi Kakek-Kakek Diduga Rekam Wisatawan di Pantai Kuta

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah Lombok Tengah (Loteng) mengecam aksi tiga orang kakek-kakek yang diduga merekam wisatawan asing yang sedang berjemur di Pantai Kuta, Mandalika. Menanggapi peristiwa tersebut Plt. Kepala Dinas Pariwisata Loteng, Lendek Jayadi menegaskan hal itu sudah menyalahi etika dan bisa mencoreng nama baik Mandalika.

“Saya belum melihat video secara detail, tetapi secara etika tidak pada tempatnya lah. Siapapun dia, mau orang luar atau orang lokal, etika kita sebagai warga negara itu tidak sepantasnya untuk dilakukan,” ujarnya kepada Inside Lombok, Kamis (13/7/2023).

Sebelumnya beredar video di Instagram yang menunjukkan aksi sekelompok kakek-kakek mesum yang merekam payudara wisatawan yang sedang berjemur di Pantai Mandalika. Modus yang digunakan adalah berpura-pura mengajak wisatawan mengobrol, tapi sambil merekam menggunakan HP.

Aksi para kakek itu direkam oleh akun Instagram @ganang.aditya. Dalam postingannya, @ganang.aditya menjelaskan langsung menegur para kakek yang melakukan aksi tidak senonoh itu, di mana mereka kemudian mengaku berasal dari Jawa Tengah.

- Advertisement -

Dilanjutkan Lendek, Mandalika sebagai destinasi tujuan para wisatawan asing tentu harus menyediakan ruang yang aman dan nyaman. Salah satunya dengan menunjukkan etika dan sikap yang sebaik-baiknya kepada para wisatawan.

“Kita semua warga Mandalika harusnya menunjukkan etika yang mulia di hadapan para wisatawan. Kitalah yang harus menjaga privasi wisatawan, kecuali sudah ada izin untuk sekedar ber-swafoto kepada yang bersangkutan,” jelasnya.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh para kakek tersebut pada wisatawan di Mandalika jelas menyalahi etika dasar. “Kekhawatirannya kalau kita ambil video meskipun jadi dokumen pribadi, apalagi misalnya ada niat-niat untuk disebarkan jelas itu di luar dari etika dan akan menimbulkan citra yang tidak baik,” tegasnya.

Ia pun mengingatkan dan meminta semua pihak menjalankan kewajiban untuk menjaga dan memelihara citra pariwisata. “Mohon kepada siapa saja untuk tidak melakukan hal-hal serupa yang mencederai citra pariwisata kita, mencederai nilai-nilai insan pariwisata yang bermartabat,” tandasnya. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer