28.5 C
Mataram
Senin, 9 Desember 2024
BerandaBerita UtamaDitetapkan Jadi Tersangka, Enam Pelaku Pengeroyokan Siswa SMA di Mataram Diamankan Polisi

Ditetapkan Jadi Tersangka, Enam Pelaku Pengeroyokan Siswa SMA di Mataram Diamankan Polisi

Mataram (Inside Lombok) – Insiden pengeroyokan yang terjadi di depan SMAN 7 Mataram, Kamis (21/7) kemarin berbuntut pidana. Polresta Mataram telah mengamankan enam orang sebagai tersangka atas pengeroyokan pada salah satu siswa SMAN 7 Mataram tersebut.

Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol Kadek Adi Budi Astawa mengatakan laporan kasus pengeroyokan siswa SMA tersebut sudah diterima pihaknya. Secara umum proses penyidikan sudah berjalan, hasil visum pun sudah diminta pihaknya dari Rumah Sakit Bhayangkara.

“Memang kemarin terkendala, baru empat (orang) kita amankan. Namun selang dua hari total sudah enam pelaku diamankan. Sudah ditetapkan sebagai tersangka,” ujar Astawa saat memberi keterangan, Senin (25/7).

Untuk enam orang pelaku ini sementara masih diamankan. Namun untuk peran masing-masing dalam kasus pengeroyokan itu, pihaknya belum bisa menjabarkan. Mengingat aksi pengeroyokan dilakukan bukan hanya dari siswa di sekolah tersebut, melainkan juga ada pihak luar sekolah yang ikut terlibat.

- Advertisement -

“Nanti kita akan rilis, supaya kita tahu peran masing-masing. Karena dari sekian pelaku ada yang berstatus dewasa, dan ada yang anak dibawah umur,” katanya.

Motif pengeroyokan sendiri disebutnya untuk balas dendam. Sedangkan berdasarkan aduan yang diterima Polresta Mataram, dilaporkan ada sebuah perselisihan di sekolah antar siswa. Perselisihan itu pun sempat ditangani di bagian Bimbingan Konseling (BK) sekolah dan ditetapkan sudah selesai dengan membuat surat pernyataan. Namun saat pulang sekolah, salah satu siswa yang berselisih mengadu kepada relasinya. Sehingga pada saat pulang sekolah terjadi proses pengeroyokan tersebut.

“Makanya di sana kenapa melibatkan orang dewasa, karena ada yang mengadu ke relasinya, mungkin (karena) sempat dipukul. Jadi ada sebuah keinginan untuk membantu, akhirnya salah satu orang (siswa, Red) menjadi korban (pengeroyokan),” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala SMAN 7 Mataram, Hudri Achmad membenarkan adanya pengeroyokan di depan sekolah pada saat jam pulang sekolah. Dengan adanya perkelahian tersebut, pihak sekolah dari guru-guru yang masih ada di sekolah kemudian mengamankan siswa yang terlibat dalam perkelahian tersebut dan juga korban pemukulannya.

“Akhirnya kita meminta bantuan kepada pihak kepolisian untuk memanggil orang tua yang memukul ini serta siswa yang memukul itu untuk datang ke sekolah, dan mengklarifikasi siapa saja temannya yang melakukan pemukulan terhadap siswa atau korban yang salah sasaran,” tuturnya.

Disebut salah sasaran, lantaran korban yang dikeroyok disebut Hudri bukanlah siswa yang berhubungan langsung dengan perselisihan sebelumnya. Setelah siswa serta orang tuanya dipertemukan, pihak kepolisian dan sebagai saksi, yang nanti akan memberikan klarifikasi di kantor polres atas kejadian tersebut.

“Sepenuhnya sudah dilaporkan ke polres. Karena ini melibatkan kegiatan massa, akhirnya kita serahkan ke pihak kepolisian. Massa ini orang luar sekolah, dan yang (melakukan pengeroyokan) ini ada sekitar 11 orang,” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer