25.5 C
Mataram
Kamis, 2 Mei 2024
BerandaBerita UtamaGegara BBM Mahal, Harga Telur Melejit dan Sepi Pembeli

Gegara BBM Mahal, Harga Telur Melejit dan Sepi Pembeli

Lombok Barat (Inside Lombok) – Kenaikan harga BBM turut berdampak pada kenaikan harga telur yang terus melejit. Kondisi ini bahkan menyebabkan para pedagang di Pasar Narmada resah karena sepinya pembeli.

“Telur ayam naik, barang-barang semua naik, mie naik. Telur satu tray kita beli Rp54 ribu, kalau kita ndak jual lebih sedikit jadi Rp56-57 ribu, apa dapat kita?,” keluh salah satu pedagang, Hj. Siti Rohimah saat ditemui di sela-sela melayani pembeli, Rabu (07/09/2022).

Sebelum harga BBM naik, ia biasanya membeli telur satu tray telur paling tinggi seharga Rp40-42 ribu. “Semuanya naik ndak ada yang ndak, makanya orang belanja sepi terus. Kan itu orang dikasih PKH itu banyak beli telur bertray-tray jadi makanya ndak dikasih kita beli sama peternak,” ungkap dia.

Inak Wulan, pedagang lainnya juga mengeluhkan hal serupa. Sepinya orang yang berbelanja di tengah beragam lonjakan harga. “Satu terai telur ada yang harga Rp55 ribu, ada juga yang Rp60 ribu telur ayam merah itu. Tapi kalau telur ayam kampung sama telur bebek Rp75 ribu,” bebernya.

- Advertisement -

Ia menyebut harga itu telah naik perlahan-lahan sejak sebelum ada kenaikan harga BBM saat ini. Dirinya juga mengakui kondisi ini cukup sulit untuk mereka, terlebih saat biaya operasional mereka untuk berjualan mengalami kenaikan, pembeli justru sepi.

“Kalau telur puyuh naiknya per ikat itu Rp150 ribu. Kalau ini (telur ayam) dari Rp45 ribu jadi Rp60 ribu. Ada sih yang beli, tapi tidak ramai. Asal ada saja,” tutup Inak Wulan. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer