26.5 C
Mataram
Jumat, 3 Mei 2024
BerandaBerita UtamaGeliat Usaha Makanan Hingga Fesyen Diproyeksikan Meningkat Tahun Ini

Geliat Usaha Makanan Hingga Fesyen Diproyeksikan Meningkat Tahun Ini

Mataram (Inside Lombok) – Sepanjang 2022 sejumlah sektor penggerak ekonomi akan mengalami peningkatan dan pertumbuhan. Mulai dari sektor makanan hingga fesyen menghijau karena melihat potensinya cukup bagus untuk sektor tersebut.

Ketua Umum Pengurus Wilayah Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) NTB, I Made Agus Ariana mengatakan sektor yang meningkat di 2022 yakni sektor makanan segar maupun beku, retail, properti, pemasaran digital, jasa desain grafis, ekspedisi, sport tourism dan fesyen. Terlebih potensinya sangat baik untuk bisa didorong pengembanganya.

“Saat ini sedang program untuk memperluas jaringan dan memperbanyak member dengan program Bisnis Matching,” kata Ariana, Kamis (6/1).

Sementara ini, untuk menciptakan pengusaha baru bukanlah hal mudah. Apalagi dalam kondisi seperti sekarang yang tidak memungkinkan. Tetapi bagaimana meningkatkan dan mendorong para pengusaha yang bergelut dari sektor-sektor tersebut agar bangkit kembali.

- Advertisement -

“Lebih tepatnya pemerintah yang menciptakan pengusaha baru, karena ada anggaran dan sumber daya dimiliki pemerintah lebih besar. Kami siap bersinerg saja dalam bentuk pembinaan dan lain-lainnya,” tuturnya.

Dikatakan, sektor pemasaran digital, desain grafis dan ekspedisi sangat berkaitan dengan UMKM go digital. Mengingat saat ini memasuki era peralihan pelaku usaha ke pelayanan digital. Sayangnya, masih banyak pelaku usaha yang enggan untuk berpindah ke platform digital lantaran pemahaman yang masih kurang.

“Itu dia harus dibuatkan terobosan-terobosan. Bisa sosialisasi pihak kecamatan mengundang asosiasi, atau praktisi mengadakan seminar atau workshop skala kecil di tingkat kecamatan, sehingga UMKM dan pengusaha kecil bisa tersentuh langsung,” jelasnya.

Menurutnya, UMKM yang belum go digital ini adalah yang usahanya masih kecil. Di mana mereka harus mendapatkan pendampingan dan pemahaman akan digital, termasuk dengan dukungan pemerintah melalui stakeholder terkait.

“Kebanyakan UMKM atau usaha kecil ada di kelurahan dan kecamatan, itu yang perlu disentuh langsung,” pungkasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer