26.5 C
Mataram
Senin, 9 Desember 2024
BerandaBerita UtamaGubernur NTB Minta Lion Grup Turunkan Harga Tiket Pesawat

Gubernur NTB Minta Lion Grup Turunkan Harga Tiket Pesawat

Mataram (Inside Lombok) – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Zulkieflimansyah (Bang Zul), melakukan kunjungan dinas ke Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Malaysia di Kuala Lumpur, Senin (25/02/2019). Kunjungan tersebut guna menemui Duta Besar (Dubes) RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana, yang juga merupakan pimpinan dari Lion Group.

Pertemuan tersebut membahas beberapa hal. Antara lain program pengiriman 1000 orang warga NTB untuk belajar di Universitas-universitas di Malaysia, dan pembahasan terkait harga tiket pesawat yang melambung tinggi beberapa waktu belakangan ini.

Mengingat posisi Rusdi sebagai pemilik Lion Group yang memayungi maskapai Lion Air, Batik Air, dan beberapa maskapai lainnya, Bang Zul meminta bantuan Rusdi untuk memperbanyak frekuensi serta rute penerbangan Lion Group dari dan menuju Bandara Internasional Lombok. Selain itu, penurunan harga tiket juga dinilai cukup penting untuk membantu menggeliatkan kembali kunjungan wisatawan pascabencana gempa beberapa waktu lalu.

“Harga tiket yang mahal ini jelas memukul upaya pariwisata NTB untuk bangkit dari keterpurukan pascagempa. Begitu juga makin berkurangnya penerbangan langsung ke Lombok. Kami berharap Lion Group bisa membantu NTB dengan memperbanyak penerbangan langsung dari luar negeri atau dalam negeri ke Lombok,” ujar Bang Zul kepada Rusdi dalam siaran pers yang diterima Inside Lombok, Senin (25/02/2019).

- Advertisement -

Menanggapi hal tersebut Rusdi menekankan bahwa melambungnya harga tiket memang jadi persoalan baru di dunia transportasi udara. Menurut Rusdi, butuh kerja sama yang baik dan terpadu antara maskapai, pemerintah daerah, dan PT. Angkasa Pura sendiri sebagai pengelola bandara-bandara di berbagai wilayah.

“Maskapai Lion Group beroperasi 11 jam perharinya, sebagai salah satu strategi mengejar tiket murah. Tapi dengan 11 jam menyebabkan jadwal kami sering tidak on-time. Akhirnya publik protes. Lion sering diomelin karena telat atau delay terus. Nah, sekarang jadi 7 jam beroperasi supaya bisa tepat waktu. Tapi konsekuensinya tiket tidak lagi bisa murah,” ujar Rusdi dalam siaran pers yang diterima Inside Lombok, Senin (25/02/2019).

Menurut Rusdi, untuk mengakomodir kebutuhan yang diungkapkan Bang Zul, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB perlu mengadakan subsidi atau insentif kebijakan. Misalnya Pemda menyediakan lahan untuk dijadikan tempat parkir atau hanggar tambahan bagi pesawat sehingga mengurangi anggaran Maskapai.

Menanggapi hal tersebut, Bang Zul menyatakan Pemprov NTB akan mempertimbangkan masukan dari pemilik Lion Group tersebut. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah menjadikan eks-Bandara Selaparang, Mataram sebagai hanggar atau lahan parkir pesawat. Hal tersebut diharapkan bisa menjadi alternatif dari insentif kebijakan yang dibutuhkan maskapai.

Bang Zul dan Rusdi akan melakukan pembahasan lebih lanjut terkait kerja sama tersebut. Dalam pertemuan tersebut, Bang Zul menyampaikan harapannya agar relasi saling menguntungkan bisa terjalin antara Pemprov NTB dan Lion Group. Relasi tersebut diharapkan memiliki dampak pada penurunan harga tiket dan juga memperbanyak frekuensi penerbangan dari dan menuju Lombok, termasuk rute-rute penerbangan langsung.

- Advertisement -

Berita Populer