26.5 C
Mataram
Kamis, 28 Maret 2024
BerandaBerita UtamaHarga Cabai Meroket, Petani Merasa Diuntungkan

Harga Cabai Meroket, Petani Merasa Diuntungkan

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Harga cabai rawit di pasar tradisional yang ada di Lombok Tengah (Loteng) makin tak terkendali. Hingga saat ini, harga bumbu dapur tersebut mencapai Rp160 ribu per kg dari harga normal Rp25 ribu per kg.

“Harganya Rp160 ribu sekilo. Jadinya pembeli mengurangi yang beli (jumlah cabai),” kata salah satu pedagang cabai di pasar Renteng, Praya, Murniati, Kamis (18/3/2021).

Dikatakan, untuk menyikapi mahalnya cabai rawit tersebut, banyak pembeli yang beralih membeli cabai merah kering yang harganya dianggap lebih murah yakni Rp85 ribu per kg. Sementara harga cabai merah besar Rp100 ribu per kg.

“Saya tidak mau rugi. Jadinya saya beli lebih sedikit. Sesuai dengan yang perkiraan yang habis hari itu caranya disiasati,” imbuhnya.

- Advertisement -

Di satu sisi, mahalnya harga cabai ini dinilai telah menguntungkan petani. Cabai di tingkat petani dibeli seharga Rp110 ribu per kg. Keuntungan yang diperoleh sekitar Rp30 ribu per kg dari modal awal.

“Menguntungkan walaupun tidak terlalu besar,” ujar salah satu petani di Kecamatan Kopang, Okta.

Dia menanam cabai di luar areal lima are. Sementara panen cabai dilakukan satu kali tiga hari dengan hasil sekitar 10 kg.

Hasil panen itu dianggap sedikit karena kendala cuaca yang membuat cabai banyak rusak. Di samping itu, luas areal tanam juga sedikit.

Senada dengan itu, Sekretaris Dinas Pertanian Lombok Tengah, Taufikurrahman mengatakan, mahalnya cabai saat ini karena sedang musim hujan. Sehingga banyak cabai petani busuk dan berdampak pada menurunnya produksi.

“Bukan karena cabai dikirim ke luar daerah. Tapi memang stoknya yang sedikit karena musim hujan. Sementara permintaan tetap tinggi,”terangnya.

Luas areal tanam cabai juga berkurang karena petani banyak yang beralih menanam padi. Di Lombok Tengah, beberapa wilayah yang banyak tanaman cabai adalah kecamatan Batukliang, Batukliang Utara dan kecamatan Kopang.

Untuk menyikapi mahalnya harga cabai ini, masyarakat diimbau untuk menanam cabai di pekarangan. “Jadi kalau cabai sedang mahal tidak perlu membeli karena bisa petik cabai sendiri di halaman,”katanya.

- Advertisement -

Berita Populer