27.5 C
Mataram
Selasa, 14 Mei 2024
BerandaBerita UtamaKendaraan yang Melintas Melebihi Kapasitas, Andalalin Pelabuhan Gili Mas Perlu Diperiksa? 

Kendaraan yang Melintas Melebihi Kapasitas, Andalalin Pelabuhan Gili Mas Perlu Diperiksa? 

Lombok Barat (Inside Lombok) – Ruas jalan dari Lembar menuju Gili Mas saat ini masih berstatus kelas 3. Sementara kendaraan logistik yang beroperasi di sana justru didominasi kendaraan yang bobotnya di atas 10 ton. Kondisi itu jelas melebihi kapasitas ruas jalan tersebut. 

“Jelas itu (melebihi kapasitas) karena jalan kita itu kan kelas 3 itu, jadi kapasitas kendaraan yang di sana itu maksimal kelas 3, untuk truk-truk kecil, atau bukan yang tronton,” ujar Kabid Sarpras Dishub Lobar, Fathurrahman usai rapat FLLAJ, Kamis (12/01/2023). 

Bila melihat tingginya arus operasional kendaraan yang keluar maupun akan menyebrang dari pelabuhan, lanjut Fathur, harusnya kapasitas daya dukung jalan itu minimal harus kelas 2.  

“Ini yang perlu kita lihat ke depan, apakah dari sini nanti kita bisa mendorong provinsi untuk meningkatkan kapasitas jalan. Baik melalui pelebaran dan perubahan geometrik. Atau kalau pemerintah tidak punya anggaran, seperti apa pola pengaturan kita,” sebutnya. 

- Advertisement -

Menurutnya, solusi untuk perbaikan jalan menuju pelabuhan kapal pesiar itu perlu dilakukan juga dengan mereview dokumen Analisa Dampak Lalu Lintas (Adalalin) dari proses operasional pelabuhan Gili Mas. 

“Kita nanti akan mulai review dokumen Andalalin, untuk melihat pembangunan dulu peruntukan untuk apa. Tentu dalam dokumen itu akan ada cara penanganannya, pada saat perencanaan, pembangunan, maupun saat pengoperasiannya,” terang dia. 

Untuk solusi jangka panjang, nantinya setelah melakukan review dan ternyata perlu adanya penyesuaian, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan konsultan PT. Pelindo. Namun, untuk penanganan jangka pendek, pihaknya perlu melakukan upaya mitigasi. 

“Apakah kita akan melakukan upaya pengaturan arus lalu lintas, kalau memang anggarannya belum tersedia,” imbuhnya. Jika memang dalam dokumen Andalalin tersebut operasional Gili Mas untuk penumpang, meski dalam pengoperasiannya saat ini juga untuk bongkar muat kendaraan logistik, maka perlu dikaji bagian mana saja pada jalan tersebut yang perlu ditingkatkan kapasitasnya. 

Sementara dalam sekali proses bongkar muat per harinya di Pelabuhan Gili Mas bisa mencapai 100 kendaraan dengan rata-rata muatan kendaraan barang yang melintas di sana bisa mencapai 10 ton atau lebih. Selain itu, arus lalu lintas di ruas jalan itu bisa mencapai 400-an kendaraan per hari. 

“Ini kan volume tinggi dalam waktu bersamaan, ini lah yang menyebabkan kerusakan,” jelas Fathur.

Sebelumnya, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah juga memberikan catatan bahwa sekuat dan sebagus apapun jalan yang dibuat tetap akan rusak bila kapasitas melebihi perkiraan. Menurutnya, salah satu faktor penyebab rusak parahnya jalan menuju Pelabuhan Gili Mas karena muatan kendaraan yang melintas melebihi kapasitas. 

“Nah ini yang merepotkan kita, coba bayangkan kalau kapasitasnya cuma menampung 100 kilo, dinaikin 1000 kilo, pasti rusak dia,” katanya. 

Sehingga dia menegaskan, agar kapasitas kemampuan jalan tersebut juga harus diperhatikan. Jangan sampai banyak yang melanggar aturan, tetapi malah dibiarkan begitu saja. 

“Jangan sampai nyata-nyata melanggar aturan tapi ada oknum yang bermain, bayar pelicin segala macam, akhirnya kita semua yang rugi,” ketus Gubernur. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer