Lombok Tengah (Inside Lombok) – Kisah Pilu Istri Agus Muliadi (40), korban kecelakaan maut di Serawak, Malaysia yang hendak berangkat merantau. Nahas, ia berangkat dengan cara ilegal sampai harus meminjam uang untuk biaya berangkat.
Saat ditemui di kediamannya, istri korban, Eka Fauziah menuturkan suaminya berangkat dari Bandara Lombok menuju Pontianak Kalimantan Barat untuk bertemu rekannya dan berangkat bersama ke Malaysia. Namun belum sampai lokasi bekerja, rombongan itu mengalami kecelakaan di tol saat sedang dikejar polisi.
“Saya tau kabar kecelakaan itu sekitar pukul 9 pagi karena ditelpon oleh polisi dari Malaysia. Saya kabari kalau yang punya HP sedang kecelakaan. Setelah itu saya telepon balik,” ujarnya, Selasa (26/11).
Suaminya, memang kerap merantau ke Malaysia, di mana keberangkatan kali ini adalah yang keempat kalinya. “Suami saya ini keberangkatan yang keempat kalinya. Yang kedua kali itu di Malaysia Barat, dan kali ini di Malaysia Timur,” katanya.
Dijelaskan Eka, Selama empat kali berangkat suaminya itu selalu melalui jalur gelap alias ilegal. Namun dirinya sendiri tidak mengenal tekong yang memberangkatkan suaminya, karena tekong tersebut tidak pernah datang ke rumah mereka. “Saya tidak tahu juga siapa yang ajak dia, yang jelas dia berangkat ke (dari, Red) sini itu berdua saja,” imbuhnya.
Dituturkan, bahwa almarhum sebelum berangkat memang pulang cuti setelah empat bulan tinggal di rumahnya, sehingga ia ingin kembali ke Malaysia dengan mencari biaya perjalanan dengan meminjam uang. “Kita pinjam uang untuk bisa berangkat lagi di keluarga, sampai Malaysia itu setahu saya Rp7,5 juta. Kemarin sempet pulang, tetapi hanya empat bulan lagi berangkat,” tandasnya.
Eka berharap, jenazah almarhum suaminya bisa dibantu dipulangkan segera agar bisa dimakamkan di kampung halaman mereka. “Kami mohon bantuan kepada pemerintah untuk memulangkan jenazah almarhum, memang sudah ada Perwakilan dari BP3MI sudah datang ke rumah untuk membantu,” katanya.
Seperti diketahui dari tujuh korban kecelakaan di Serawak, Malaysia, tiga orang berasal dari Lombok Tengah, di mana dua diantaranya berasal dari Dusun Lendang Kekah, Desa Tampak Siring, Kecamatan Batukliang atas nama Sarapudin dan Agus Mulyadi. (fhr)