30.5 C
Mataram
Jumat, 3 Mei 2024
BerandaBerita UtamaLonjakan Harga Kamar Hotel Diduga Karena Pihak Ketiga

Lonjakan Harga Kamar Hotel Diduga Karena Pihak Ketiga

Ketua PHRI NTB, Ni Ketut Wolini. (Inside Lombok/Devi)

Mataram (Inside Lombok) – Tingginya harga kamar hotel menjelang event memang kerap kali terjadi. Kenaikannya pun maksimal hanya 25 persen. Sayangnya, lonjakan harga yang terjadi diduga bukan dari pihak hotel. Melainkan adanya pihak ketiga menaikkan harga cukup tinggi.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, Ni Ketut Wolini menyebutkan hotel di Lombok tidak menaikkan harga hotel terlalu tinggi. Maksimal kenaikkan 25 persen.

Jika ada kenaikan yang tinggi, hal itu disebut Wolini lantaran ada beberapa oknum yang melakukan pemesanan kamar hotel. Mereka yang sudah membayar lunas dan kamar yang terpesan bisa saja dijual dengan harga tinggi. Sedangkan dari hotel sendiri tidak tahu akan hal tersebut.

“Ini permainan dari pihak ketiga dengan tingginya harga kamar hotel. Dari hotel tidak tahu,” ungkap Wolini, Selasa (21/12). Disebutkan, beberapa pemesan ini biasanya sudah membayar lunas hotel untuk pesanan hingga 20-50 kamar. Kondisi serupa diakui sempat membuat harga hotel pada WSBK mengalami kenaikkan juga.

- Advertisement -

“Evaluasi WSBK mereka jual tinggi, sebenarnya hotel tidak menaikkan harga, mereka (oknum) yang menjual tinggi,” katanya.

Menurutnya, yang perlu disiasati dari pemerintah daerah bagaimana mekanisme penyesuaian harga akomodasi yang ditawarkan bagi tamu. Karena memang sekarang kesannya harga hotel tinggi ketika MotoGP perlu disiasati. Terutama mencegah munculnya kesan harga hotel terlalu tinggi terjual pada para tamu.

“Kemarin yang sudah terjadi itu mereka sudah jauh dari sebelumnya memesan kamar. Seperti sekarang ini MotoGP, sudah bayar, sudah booking hotel kan tidak salah,” ujarnya.

Sementara itu dari travel yang memang ingin memesan hotel karena travel dan hotel sama-sama bisnis. Di mana travel juga tidak bisa melakukan pemesanan tanpa ada uang muka atau pelunasan. Sebenarnya dari pihak hotel tidak membatasi siapa yang memesan hotel, sepanjang itu bisnis.

“Siapa yang duluan bayar itu dikasih sesuai dengan harga yang sudah disepakati. Kalaupun misalnya dari travel belum ada kepastian, hotel juga tidak bisa seperti itu,” tandas Wolini. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer