29.5 C
Mataram
Senin, 6 Mei 2024
BerandaBerita UtamaLotim Jadi Satu-Satunya Kabupaten di NTB yang "Stay" PPKM Level Satu

Lotim Jadi Satu-Satunya Kabupaten di NTB yang “Stay” PPKM Level Satu

Lombok Timur (Inside Lombok) – Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menjadi satu-satunya kabupaten/kota di Provinsi NTB yang masih bertahan di PPKM level satu. Hingga 26 Februari lalu, kabupaten/kota lainnya di NTB masih berada di level dua dan tiga.

Keberhasilan tersebut berkat kemampuan merespon kasus melalui tes, telusur, dan tindak lajut (3T), transmisi komunitas, hingga capaian vaksinasi. “Dengan capaian ini semua pihak harus meningkatkan kinerja dan soliditas utamanya pada percepatan vaksinasi,” ujar Bupati Lotim, H. M. Sukiman Azmy saat memimpin Rapat dan Anev Covid-19, Selasa (1/3).

Sukiman meminta peningkatan kinerja dilakukan, utamanya pada vaksinasi. Mengingat mempertahankan posisi saat ini hingga dua pekan ke depan dan seterusnya dibutuhkan capaian vaksinasi minimal 70 persen untuk semua dosis dan kelompok usia.

Padahal secara keseluruhan capaian vaksinasi di Lotim untuk dosis dua masih berada di angka 63,83 persen. Kondisi tersebut dipengaruhi capaian dosis dua lansia yang masih di angka 45,35 persen dan vaksinasi anak 6-11 tahun yang berada di 11,55 persen.

- Advertisement -

“Mari kuatkan komitmen untuk gencarkan vaksinasi,” ajaknya. Bupati juga menekankan kepada jajaran Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur agar aktif menyosialisasikan vaksinasi.

Hal tersebut, ungkap Bupati, mengingat masih banyaknya penolakan di madrasah yang berada di lingkungan Kementerian Agama.

Senada, Kapolres Lombok Timur, AKBP Herman Suriyono juga mengingatkan utamanya untuk kecamatan yang capaian vaksinasi, khususnya dosis 2 yang masih rendah agar semua pihak terkait di wilayah tersebut dapat turun langsung ke lapangan.

“Kami minta pihak di semua wilayah tidak sekadar memantau tetapi juga menggerakkan warga,” katanya. Ia juga menggarisbawahi masih cukup besarnya perbedaan capaian vaksinasi secara manual dan P-care.

Diterangkan, masih ada selisih 44.926 antara data manual dan P-care. Padahal acuan pemerintah pusat adalah yang tertera dalam P-Care. Karena itu, ia meminta agar Puskesmas maupun Polsek serta Danramil dapat berkoordinasi dengan Batalyon P-Care atau Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk segera melakukan konsolidasi data kependudukan. (den)

- Advertisement -

Berita Populer